Kabupaten Jember, yang terletak di wilayah timur Provinsi Jawa Timur, memiliki karakteristik wilayah yang unik dan kekayaan potensi lokal yang beragam. Dengan bentang alam yang meliputi pegunungan,  dataran  rendah,  hingga  wilayah  pesisir,  Jember  menyimpan  peluang  besar  untuk berkembang  menjadi  wilayah  yang  maju  dan  mandiri.  Potensi  yang  dimiliki  mencakup  sektor pertanian,  komoditas  unggulan  seperti  kopi  dan  tembakau,  kekayaan  wisata  alam  dan budaya.  Kabupaten  Jember  juga memiliki potensi di bidang pendidikan, yang dimana dapat dilihat dari banyaknya Perguruan Tinggi yang mendorong lahirnya sumber daya manusia yang  kompeten di Kabupaten Jember. Seperti contoh, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Politeknik Negeri Jember, dan masih banyak lainnya.
    Namun, tantangan seperti kesenjangan pembangunan antar wilayah, ketimpangan infrastruktur, dan kurangnya optimalisasi sumber daya lokal masih menjadi hambatan utama. Pembangunan masih banyak terpusat di daerah perkotaan dan pusat administrasi, sehingga di daerah pedesaan dan wilayah terpencil masih tertinggal baik itu dalam hal infrastruktur, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.
    Pertumbuhan ekonomi Kota Jember didukung oleh beberapa sektor utama, terutama pertanian dan perkebunan seperti tembakau, kopi, dan padi yang menjadi andalan daerah ini. Selain itu, sektor industri pengolahan juga berkembang, khususnya pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap jual. Perdagangan dan jasa turut menopang ekonomi, didukung oleh aktivitas pasar dan usaha kecil menengah. Jember juga dikenal sebagai kota pendidikan karena banyaknya sekolah dan kampus, termasuk Universitas Jember, yang menarik banyak mahasiswa dan mendorong kegiatan ekonomi di sekitar kampus. Sektor pariwisata pun ikut berkontribusi, terutama lewat destinasi alam seperti Pantai Papuma dan acara tahunan seperti Jember Fashion Carnaval yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Jumlah penduduk di Kabupaten Jember pada tahun 2024 sebanyak 2.615.874 jiwa dan jumlah penduduk Kabupaten Jember yang berada di bawah garis kemiskinan tercatat sebanyak 224.770 jiwa. Dengan banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, Kabupaten Jember menyandang gelar sebagai daerah dengan kemiskian tertinggi kedua di Jawa Timur. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang layak, terutama di daerah pedesaan. Kemiskinan di Kota Jember terjadi karena banyak warga masih punya penghasilan rendah, terutama yang bekerja sebagai petani, buruh, atau pedagang kecil. Lapangan kerja juga belum cukup, jadi banyak orang sulit mendapatkan pekerjaan tetap. Sementara itu, harga kebutuhan pokok terus naik, tapi penghasilan masyarakat tidak ikut naik. Masalah lain seperti pendidikan yang rendah dan akses terbatas ke layanan kesehatan atau sekolah juga bikin orang susah keluar dari kemiskinan. Waktu pandemi, kondisi makin berat karena banyak yang kehilangan pekerjaan atau usahanya sepi. Ditambah lagi, batas penghitungan orang miskin (garis kemiskinan) juga naik, jadi walaupun penghasilan nggak berubah, secara data jumlah orang miskin malah bertambah.
    Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jember dinilai belum memadai seperti kondisi jalan yang rusak, terbatasnya transportasi publik, fasilitas layanan kesehatan dan pendidikan yang masih kurang memadai di beberapa wilayah, khususnya di tingkat desa dan wilayah pesisir. Infrastruktur yang memadai sangat diperlukan, seperti infrastruktur jalan raya yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, karena juga memegang perananan yang sangat penting dalam aktivitas sehari-hari. Tetapi Pembangunan infrastruktur jalan raya yang ada di Kabupaten Jember masih belum maksimal, hal ini dikarenakan masih banyak badan jalan yang berlubang yang dapat membahayakan Masyarakat yang melintas, itu artinya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jember belum maksimal karena kondisi jalan yang masih rusak.
    Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jember sedang aktif dipacu, terutama jalan, fasilitas kesehatan, dan akses konektivitas. Tujuannya supaya mobilitas orang & barang makin mudah, pelayanan publik makin baik, dan pertumbuhan ekonomi lokal bisa lebih merata. Meski begitu, tantangannya masih ada seperti keterbatasan anggaran, kondisi geografis, dan kesiapan SDM serta pemeliharaan setelah pembangunan.
KESIMPULAN
     Kabupaten Jember merupakan daerah dengan kekayaan potensi yang luar biasa di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, pariwisata, hingga pendidikan. Keunggulan komoditas seperti tembakau, kopi, dan padi menjadikan sektor pertanian dan perkebunan sebagai potensi perekonomian lokal. Di sisi lain, keindahan alam dan kekuatan budaya, seperti pelaksanaan Jember Fashion Carnaval (JFC), memberikan nilai tambah pada sektor pariwisata yang mampu menarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Kehadiran sejumlah perguruan tinggi ternama juga memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Namun, di balik semua potensi tersebut, Kabupaten Jember masih menghadapi tantangan yang serius seperti tingginya angka kemiskinan dan pengangguran mencerminkan masih lemahnya pemerataan ekonomi serta kurangnya lapangan kerja yang tersedia, terutama di wilayah pedesaan. Selain itu, kondisi infrastruktur yang belum merata seperti jalan raya yang rusak, minimnya transportasi publik, serta terbatasnya fasilitas layanan dasar seperti pendidikan dan Kesehatan menjadi penghambat utama dalam mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembangunan yang menyeluruh dan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keadilan sosial dan pemerataan pembangunan. Pemerintah daerah perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pihak swasta, akademisi, hingga masyarakat untuk menciptakan kebijakan yang partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan lokal. Investasi di bidang infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, pengembangan UMKM, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan menjadi langkah yang penting untuk menjadikan jember yang lebih baik. Dengan komitmen yang kuat, perencanaan yang matang, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Kabupaten Jember memiliki peluang yang besar untuk bertransformasi menjadi daerah yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Potensi yang ada harus dikelola secara bijak dan berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI