Surabaya, Nurul Huda
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menggelar halaqah dai, guru dan santri di aula gedung baru Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya, Ahad (30/9).
Dengan mengangkat tema Advokasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Keluarga Berbasis Agama, halaqah ini digelar di hadapan perwakilan BKKBN pengurus pusat dan pengurus Jawa Timur.
KH Abdurrahman Navis selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda mengucapkan terima kasih kepada segenap hadirin  yang telah memenuhi undangan untuk turut serta hadir.
"BKKBN telah melakukan sebagaimana tugasnya yakni melakukan perencanaan untuk perencanaan keluarga berencana dan keluarga sejahtera untuk masyarakat Indonesia," kata KH Abdurrahman Navis saat sambutan.
Sedangkan KH Cholil Navis menambahkan bahwa MUI melalui komisi dakwah mendukung apa yang dilakukan BKKBN untuk mengubah cara pandang. "Bagaimana badan koordinasi keluarga berencana ini tidak berkutat pada persoalan dua anak cukup, apalagi jika dibenturkan dengan aspek lainnya," katanya.
Yang mendesak untuk terus dilakukan adalah bagaimana generasi muda memiliki pemahaman terkait masa depannya kelak.
"Yang terpenting ialah bagaimana generasi yang kita bentuk bisa menjadi lebih baik lagi yang nantinya bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional," Â urainya.
Ary Goedadi dari BKKBN sangat bangga bisa berdiri di hadapan para dai, guru dan Santri yang mana nantinya akan bisa membantu menyebarkanluaskan isi dari halaqah kepada masyarakat.
"Di masa lalu kita telah berdiskusi panjang terkait keluarga berencana, namun kini kita semua kembali duduk bersama membahas hal tersebut untuk menjadi lebih baik lagi," katanya.
Hal tersebut dilakukan mengingat angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tinggi yang membuat miris. "Maka dari itu lewat halaqah ini mari kita diskusikan bersama," katanya kepada hadirin.