Mohon tunggu...
HiQudsStory
HiQudsStory Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer, Full time Blogger

Pemilik blog https://hiqudsstory.com dan https://mlaqumlaqu.com. Akun instagram @hiquds, twitter @hi_quds

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Selingkuh?

10 Januari 2024   12:02 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi dok: @pixabay)

Selingkuh itu meninggalkan yang tak sempurna, demi orang yang lebih tidak sempurna.

Tidak ada satu orang pun yang mau diselingkuhi, diduakan atau dikhianati baik oleh teman, saudara, bahkan pacar atau pasangan sah (suami/istri). Tapi semakin berjalan waktu dan semakin berkembangnya jaman, saya melihat semakin banyak perselingkuhan terjadi. Secara umum berita perselingkuhan wira wiri di sosial media yang menampilkan berita perselingkuhan artis A dengan artis B, atau public figur C dengan pengusaha D. Bahkan di kalangan masyarakat biasa pun perselingkuhan juga kerap terjadi yang tidak jarang beritanya ramai berseliweran di sosial media dan menjadi viral.

Akibat perselingkuhan bukan saja menimpa kedua belah pihak tapi juga berimbas pada keluarga, terutama anak apabila mempunyai anak. Seringkali akibat perselingkuhan membuahkan efek perpisahan atau perceraian, namun tidak jarang pula yang akhirnya kembali rukun karena salah satu pasangan yang berselingkuh meminta maaf dan dimaafkan oleh pasangannya. Namun hal tersebut tidak serta merta membuat permasalahan perselingkuhan ini menjadi mereda atau bahkan hilang.

Perselingkuhan menurut saya ibarat suatu penyakit mental, kebiasaan, yang seringkali tidak akan bisa hilang kalau bukan dari diri sendiri yang berniat untuk berhenti dan tidak melakukannya lagi. Satu kali perselingkuhan yang dilakukan seringkali berefek untuk melakukannya lagi, apalagi kalau sampai ngga ketahuan pasangannya. Bahkan yang sudah pernah dimaafkan sekali dan diberi kesempatan aja masih bisa mengulangi lagi. Itulah sebabnya mengapa saya mengatakan perselingkuhan itu seperti kebiasaan, habit yang sulit dihilangkan.

Kita tidak pernah tahu apa motif dari orang yang berselingkuh, ada banyak faktor dan sebabnya, namun intinya perselingkuhan terjadi karena adanya ketidakpuasan emosional dalam hubungan yang ada. Namun dari berbagai informasi dan mengambil pengalaman orang lain, orang yang melakukan perselingkuhan berawal dari kedekatan yang semakin lama semakin intens. Kedekatan yang akhirnya membuahkan rasa nyaman mengalahkan kenyamanannya dengan pasangannya, yang tidak jarang kenyamanan itu semu semata. Namun tidak jarang perselingkuhan diawali karena ketertarikan fisik satu sama lain, dimulai dengan sekedar flirting yang berbalas dan akhirnya berlanjut.

Rasa nyaman dari kedekatan yang ada dengan orang lain dibiarkan tanpa membatasi diri padahal sudah mempunyai pasangan. Hal seperti inilah yang membuat perselingkuhan berjalan mulus karena tidak adanya pembatasan pada diri sendiri terhadap orang lain serta membiarkan orang lain masuk terlalu jauh dalam kehidupannya. Ketidakpuasan hubungan yang sudah ada bisa jadi karena dirinya merasa diabaikan, kurang dihargai, tapi tidak jarang ketidakpuasan itu karena dari dalam diri pribadi si yang berselingkuh sementara pasangannya sudah melakukan yang terbaik. Bisa dibilang yah memang si pelaku selingkuh itu yang hanya mencari-cari alasan dan pembenaran saja.

Berselingkuh bukan berarti tidak bisa dicegah atau dihentikan, bisa saja namun butuh waktu. Sama halnya dengan pemulihan, kita membutuhkan waktu untuk melepaskan perilaku terkait dan mengatasi rasa insecure terhadap pasangan.  Dibutuhkan proses panjang yang terkadang ada rasa ingin melakukan perbuatan serong itu lagi, namun kembali lagi pada niat dan tekad kuat untuk tidak melakukan perselingkuhan itu lagi. 

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Begitu juga dengan perselingkuhan, sebisa mungkin hindari hal-hal yang menjurus ke arah perselingkuhan. Bangun hubungan yang sehat dan baik dengan pasangan seperti tips berikut:

  • Jalin komunikasi yang jujur dan terbuka
  • Perhatikan kebutuhan emosional masing-masing
  • Jalin kualitas hubungan
  • Setia, jaga komitmen dan peka 
  • Perhatikan kebutuhan seksual dengan saling mengkomunikasikan
  • Jauhi situasi atau lingkungan yang berpotensi memicu perselingkuhan
  • Berbagi nilai yang sama dan saling memperbaiki kesalahan 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun