Mohon tunggu...
Himawan P
Himawan P Mohon Tunggu... Desainer - -_-

Linguistik + Desain Grafis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resmi Ditutup, Festival Literasi "patjarmerah" Malang Sukses Datangkan Puluhan Ribu Pengunjung

6 Agustus 2019   20:03 Diperbarui: 6 Agustus 2019   20:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resmi ditutup pada hari Minggu, 4 Agustus 2019, festival literasi dan pasar buku keliling patjarmerah Malang sukses menarik perhatian lebih dari 25.000 pengunjung dalam sembilan hari sejak dibuka Sabtu, 27 Juli lalu. Tidak hanya menawarkan buku dengan harga spesial, puluhan penulis dan pakar literasi ternama juga dihadirkan dalam sesi-sesi khusus setiap harinya.
Sekitar dua hingga empat ribu patjarboekoe -- sebutan bagi para pengunjung sekaligus pecinta literasi di festival patjarmerah -- hadir dalam satu hari. Di hari pertama saja, festival ini sudah dipadati kurang lebih 3.600 pengunjung. Bahkan, pada hari terakhir, jumlah pengunjung mencapai angka 5.300.

Pengunjung yang datang berasal dari berbagai usia dan kalangan, termasuk komunitas-komunitas lokal dan rombongan siswa sekolah. Menariknya, salah satu jenis buku yang laku keras adalah buku "Lolos Tes CPNS", "Lolos Ujian SBMPTN", dan semacamnya yang masuk dalam kategori buku psikologi.

Festival yang digagas oleh Windy Ariestanty ini memang terbuka untuk umum, dan ragam buku yang disediakan sangat bervariasi baik dari kategori maupun harga. Jutaan buku dengan tak kurang dari 8.000 judul dihadirkan di patjarmerah. Buku-buku tersebut tersebar di 86 island -- istilah yang digunakan untuk menyebut susunan buku di festival ini.

Beberapa sesi khusus juga diadakan sepanjang pelaksanaan festival ini. Pengunjung dapat mengikuti Lokakarya Patjar, menonton Obrolan Patjar dan Panggung Patjar, serta menonton film layar tancap dalam sesi Layar Patjar.

Sesi-sesi tersebut melibatkan para penulis dan pembicara  ternama seperti Ivan Lanin, Adhitya Mulya, Marrysa Tunjung Sari, Iksan Skuter, Aan Mansyur, Tim Kisah Tanah  Jawa, dan masih banyak lagi. Tentu kehadiran mereka menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menambah ilmu sekaligus mengenal idola mereka lebih dekat.

dok. pribadi
dok. pribadi
Acara yang merupakan lanjutan dari festival dengan nama yang sama di Yogyakarta bulan Maret lalu ini mengusung konsep yang unik. Sama seperti di festival sebelumnya, patjarmerah memodifikasi bangunan tua menjadi venue yang menarik. Kali ini, bekas gedung Bioskop Kelud yang berlokasi di Jalan Kelud, Kota Malang, ditransformasikan menjadi lautan literasi.
dok. pribadi
dok. pribadi
"Animo di Kota Malang benar-benar di luar dugaan, dan jumlah pengunjung terendah dalam satu hari saja sudah setara dengan angka tertinggi di patjarmerah sebelumnya", ujar Rifqi Fathony, salah satu patjarkita -- tim yang membantu pelaksanaan festival patjarmerah.

Sehubungan dengan pencapaian yang sangat positif tersebut, Rifqi juga menyebutkan bahwa festival patjarmerah selanjutnya mungkin akan diadakan di salah satu dari kota Semarang, Makassar, atau Jakarta. Walaupun waktu dan tempat untuk festival selanjutnya belum diberitahukan, patjarmerah dipastikan akan terus berkeliling untuk menumbuhkan literasi di tempat-tempat yang disinggahi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun