Sudah Vaksin, Tapi Masih Bergejala? [Ceritaku Selama Isolasi Mandiri 14 Hari Part 1]

[PART 1]

Ternyata, selain Superman, Ironman, Batman dan blabla-man lain, ada superhero baru lo, namanya Isoman hahaha...
Ya mereka adalah Superhero yang berusaha untuk menjaga diri dan orang lain di masa pandemi yang semoga lekas berlalu ini...

Inilah, catatan refleksiku menjalani masa Isoman selama lebih dari 14 hari

SUDAH VAKSIN KOK MASIH BERGEJALA 2 MINGGU LEBIH??

(Tanggal 3 Juli 2021)
Akhirnya setelah drama mengisi pendaftaran online vaksinasi, aku diterima menjadi salah satu penerima vaksin gratis di RS Unisma Malang. Berangkatlah sesuai jadwal, tanggal 3 Juli 2021.

Drama masih berlanjut, aku berangkat jam 10 pagi ternyata peserta vaksin sangat membludak. Sempat ngobrol sama orang, katanya udah ber jam jam nunggu antrian. ya bayangin aja antri jam 8 pagi disuntiknya habis ashar. Untung jomblo, jadi gak ada yang nemenin :v

Lagi lagi, begitu ironis... sebetulnya kalau boleh menyuarakan uneg2, saya amat senang melihat antusias masyarakat mengikuti program vaksinasi. Akan tetapi di sisi lain, perlu diadakan evaluasi terkait pemerataannya, sedih gitu kalau lihat orang2 mengantri vaksin sampai abai prokes. Huhu, semoga ke depan lebih baik dan bijak (bisanya masih doain ajaan).

Oke lanjut, 
Nyessss, cairan vaksin sinovac masuk tubuhku, entah apa kemudian yang terjadi, mungkin cairan itu diinterogasi sama resepsionis di tubuh yang diciptakan Tuhan untuk melindungi tubuhku... Alhamdulillah

Malam harinya, badanku panas tapi tidak pusing, pikirku ya wajar lah mungkin respon tubuh. Biasanya disebut KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Macem2, ada yg deman, pusing, panas dll.

Tak usah takut, tetep tenang, konsumsi paracetamol (sesuai gejala) dan jaga pikiran tetap positif, makan dijaga, kesehatanmu, lo

Nah,
Jadi hal ini perlu diedukasi kpd masyarakat bahwa dengan adanya efek samping tersebut, menandakan bahwa tubuh merespon dengan baik.

Ada virus yg sudah dijinakkan di dalam vaksin dimasukkan ke tubuh kita,  lalu tubuh secara otomatis mencoba memberikan perlindungan dengan membentuk tentara2 (antibodi) di tubuh kita yang siap bertempur saat dibutuhkan. Begitulah analoginya.
kalau tubuh sudah kenal virusnya, antibodi spesifik akan segera terbentuk. CMIIW

Lanjut...
Besok paginya, udah enakan udah gak panas lagi Alhamdulillah, tapi masih tetap merindukanmu (hah?).

H+9 setelah vaksin (Tanggal 12 Juli 2021) Pagi2 badan mulai terasa tidak enak, pusing, sakit semua dari ujung kaki hingga ujung rambut, rasanya seperti habis lari maraton,  pegell banget seluruh tubuh, tetep jangan panik. Akhirnya aku istirahat lalu minum hangat hangat. lalu sore harinya tiba2 badan kembali bugar

Malamnya aku betul2 bedrest, sebab badan mulai terasa tidak enak lagi. dan hal ini berlanjut hingga beberapa hari.

Aneh sih, habis sakitnya kambuh, seger lagi terus kambuh lagi gitu...
Sampai tiba-tiba tanggal 14 Juli 2021, tiba2 aku mengalami pilek yang kurasa bukan pilek biasa.

Malam harinya, tak ada aba-aba mau pilek, tiba-tiba hidung  tersumbat semuanya tetapi tidak meler (kebayang gak sih), aku kesulitan bernafas sehingga insomnia.

Fix, setelah gejala tersebut membuat aku cemas, aku langsung menghentikan interaksi dengan orang2 sekitar dan berharap keadaan tidak memburuk. Dalam keadaan seperti ini, ada 2 hal yang harus dijaga, yaitu diri sendiri dan orang lain.