Mohon tunggu...
Hilmi Harja Munawar
Hilmi Harja Munawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa - UPN "Veteran" Jakarta

Saya seorang mahasiswa aktif pada program studi Ilmu Politik di UPN "Veteran" Jakarta. Memiliki hobi dan passion ke arah seni, entertaining, dan public speaking.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Sipil Indonesia Pasca Masa Orde Baru, Makin Baik atau Kian Terpuruk?

5 April 2023   05:44 Diperbarui: 5 April 2023   05:48 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat sipil di Indonesia adalah kelompok yang terdiri dari organisasi-organisasi, individu-individu, dan lembaga-lembaga yang bekerja untuk mempromosikan dan memperjuangkan hak-hak kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan masyarakat. Mereka berperan sebagai pengawas dan penyeimbang kebijakan pemerintah, serta sebagai agen perubahan dalam upaya membangun Indonesia yang lebih baik.

            Sejarah masyarakat sipil di Indonesia bermula pada masa penjajahan Belanda, ketika para aktivis nasionalis berjuang untuk kemerdekaan dan hak-hak rakyat. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, masyarakat sipil terus berkembang dan menjadi semakin penting dalam proses pembangunan dan demokratisasi negara.

Di era Orde Baru, pemerintah mengawasi dan mengontrol aktivitas masyarakat sipil, dan seringkali menindas mereka yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Namun, setelah Reformasi 1998, masyarakat sipil semakin berkembang dan berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dan reformasi politik.

            Masyarakat sipil di Indonesia terdiri dari berbagai macam organisasi dan lembaga, seperti LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), serikat pekerja, organisasi mahasiswa, kelompok agama, dan lain sebagainya. Beberapa di antaranya memiliki jaringan dan pengaruh yang luas, dan berhasil mempengaruhi kebijakan pemerintah dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Namun, masyarakat sipil di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan kendala. Beberapa di antaranya adalah:

  • Keterbatasan sumber daya : Banyak organisasi masyarakat sipil di Indonesia memiliki keterbatasan sumber daya, baik dari segi keuangan, tenaga kerja, maupun jaringan.
  • Tindakan represif dari pemerintah : Meskipun Indonesia telah menjadi negara demokrasi, namun tindakan represif dari pemerintah terhadap aktivis dan organisasi masyarakat sipil masih terjadi, seperti penangkapan, intimidasi, dan pembatasan kebebasan berserikat.
  • Ketidakseimbangan kekuasaan : Pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar masih memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih besar dibandingkan masyarakat sipil, sehingga sulit untuk mempengaruhi kebijakan yang diambil.

Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, masyarakat sipil di Indonesia terus berjuang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan membangun negara yang lebih baik dan adil. Peran mereka sangat penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah tidak merugikan kepentingan rakyat.

            Sayangnya, masih ada kelompok kepentingan yang tidak sesuai di Indonesia, yang mengambil keuntungan dari posisi dan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri atau mempertahankan status quo yang menguntungkan mereka, sementara merugikan kepentingan masyarakat luas. Kelompok-kelompok ini bisa berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari kalangan politik, bisnis, atau keamanan.

Dampak dari kelompok kepentingan yang tidak sesuai ini bisa sangat merugikan masyarakat. Beberapa dampak negatifnya antara lain:

1) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin melebar :

Ketika kelompok kepentingan ini terus mempertahankan keuntungan dan kekuasaan mereka, sementara masyarakat tidak mendapat akses yang sama terhadap sumber daya dan peluang, maka kesenjangan sosial dan ekonomi akan semakin melebar.

2) Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun