Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lakukan Ini Kalau Kamu Diremehkan: Balas Bukan dengan Amarah, Tapi dengan Elegansi yang Menampar Tanpa Menyentuh

7 Juli 2025   11:15 Diperbarui: 7 Juli 2025   11:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Success & Sumbet: Pexel/JESHOOTS.com)

Gunakan rasa sakit dan amarahmu sebagai bahan bakar. Tulis buku, bikin bisnis, lulus dengan IPK tinggi, rancang proyek sosial, bangun karier. Apapun yang membuatmu merasa berharga dan berguna.

Dan ketika mereka melihatmu di panggung keberhasilan, bukan kamu yang menjelaskan siapa dirimu. Karyamu yang akan berteriak keras-keras, "Aku tidak butuh validasi kalian."

Ingat, orang yang meremehkan biasanya tidak punya apa-apa selain mulut. Kamu? Kamu punya masa depan. Jangan biarkan ocehan mereka membuatmu lupa betapa jauhnya kamu bisa melangkah.

Naik Level Tanpa Ribut: Jadilah Orang yang Tak Terbayangkan Mereka Hadapi

Orang yang meremehkan biasanya merasa dirinya lebih tinggi. Tapi mereka gak sadar kalau mereka hanya tinggi karena kamu belum berdiri tegak. Sekali kamu berdiri dengan penuh percaya diri dan integritas, mereka akan sadar, ini bukan orang biasa.

Bersikaplah profesional. Berpikirlah strategis. Bangun relasi. Pelajari pola pikir para pemimpin, bukan para pengeluh. Jadilah seseorang yang ketika masuk ruangan, semua orang diam, bukan karena takut, tapi karena segan.

Orang yang dulu bilang kamu bodoh, nanti akan memperhatikanmu dengan wajah yang sama... tapi mata yang berbeda, penuh keraguan atas penilaian lamanya.

Dan saat itu terjadi, jangan balas dendam. Cukup tersenyum, ucapkan, "Terima kasih dulu pernah meremehkan saya. Tanpa kamu, saya tidak akan sejauh ini."

Mereka akan tertampar oleh ketenanganmu, karena kamu berhasil tanpa harus jadi seperti mereka.

Diremehkan itu memang menyakitkan. Tapi itu bukan akhir. Justru bisa jadi titik awal menuju kebangkitan yang luar biasa. Kamu tidak perlu membalas dengan kata-kata pedas atau aksi balas dendam murahan. Jadikan dirimu bukti bahwa tidak semua hinaan perlu diladeni dengan drama. Kadang, cukup dengan menjadi hebat dalam diam, dunia akan bicara untukmu.

Ingat satu hal, orang hebat tidak pernah sibuk membalas omongan orang kecil. Mereka terlalu sibuk membangun kerajaan yang bahkan orang-orang kecil itu pun nanti akan antri ingin masuk ke dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun