Mohon tunggu...
Hillon Goa
Hillon Goa Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang merindukan Indonesia yang tertib dan nyaman. Bangga menjadi anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Hirau Aturan). Kalau anda juga rindu Indonesia yang tertib dan nyaman, ayo bergabung di GEMAHIRA(klik saja)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Kebanyakan Wanita Harus Berjuang Keras dalam Membangun Hubungannya dengan Pria?

5 Mei 2010   11:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel Menarik Terkini

-----------------------------------------------------------------------

[caption id="" align="alignleft" width="168" caption="ngegosip berdua?"]

[/caption] Ada banyak alasan mengapa wanita mengalami masalah dalam hubungan dengan lelaki. Para pakar menyebutkan alasan utamanya adalah karena wanita tidak memahami pria (Baca juga artikel saya Apa Sih Yang Dicari Pria Dari Wanita) Jika seorang wanita benar-benar memahami pria, dia akan tahu bagaimana dengan mudah menarik para pria seperti magnet, membuat pria tak berdaya dan bertekuk lutut di kakinya, membuat mereka akan memperlakukannya seperti ratu, dan memberikan segalanya keinginan hatinya. Kendala utama yang dihadapi para wanita dalam upaya mereka untuk memahami pria adalah bahwa mereka berpaling kepada hal-hal yang keliru: mereka meminta nasehat dari teman wanita mereka, yang sebenarnya tidak tahu apa-apa atau tak punya clue dalam menggambarkan sosok lelaki, atau hanya bermodalkan saran kacangan yang mereka baca dari majalah perempuan. Bila Anda seperti kebanyakan wanita, Anda mungkin lebih suka berbicara dengan teman wanita Anda tentang masalah relasi Anda, dan - Astaga! - meminta nasihat hubungan dari mereka. Boleh saja sih, asalkan teman wanita Anda adalah terapis hubungan yang profesional, yang telah menasihati banyak pasangan dalam membangun hubungan yang sukses - dan itupun kalau dia sendiri memiliki hubungan yang sukses dengan seorang pria (sangat penting!). Karenanya tidak bijaksana untuk menerima saran hubungan atau tips dari teman wanita Anda! (termasuk ibu Anda, adik perempuan, sepupu perempuan atau bibi, dalam hal ini). Tetapi silakan saja jika anda memang hanya ingin mencari telinga teman wanita Anda yang mau mendengarkan Anda curhat - jika berbicara dengan teman wanita Anda membuat Anda merasa lebih baik. Tetapi selalu ingat bahwa berbicara dengan teman wanita Anda (seperti digambarkan secara akurat dalam serial TV Sex and the City), hanya untuk memupuk persahabatan yang lebih dalam dan lebih baik dengan teman wanita Anda - tapi tidak akan memperbaiki hubungan Anda dengan pria. Ah, Anda jangan salah sangka pada saya. Beberapa teman wanita Anda mungkin memang memiliki kearifan untuk memberikan nasihat yang baik - tapi saran mereka itu hampir selalu hanya berdasarkan pengalaman dan observasi mereka yang terbatas. Hanya karena teman wanita Anda memiliki pengalaman yang serupa dengan Anda tidak berarti nasihatnya berlaku untuk situasi Anda. Saya sering tertawa setiap kali saya ingat cerita tentang seorang wanita yang menghabiskan berjam-jam di telepon dengan teman wanitanya mendiskusikan mengapa pacarnya mendiaminya atau tiba-tiba pelit bicara, membahas apa yang mungkin dilakukan untuk mendorongnya berbicara atau ngocol lagi. Padahal sebenarnya pacarnya itu sedang tidak dalam suasana hati (mood) bicara karena ia khawatir karburator mobilnya tidak bekerja dengan baik! Itu hanya satu contoh untuk menunjukkan betapa sedikit perempuan tahu tentang pria! Well, nasihat diatas saya dapatkan dari The Woman Men Adore...and Never Want to Leave karya Bob Grant, seorang Licensed Professional Counselor, therapist, dan relationship coach berpengalaman 17 tahun.  Mayoritas kliennya para wanita yang meminta bantuannya dalam membangun hubungan cinta yang sukses dan memuaskan. Anda bisa menggali lebih banyak disini jika mau tahu lebih dalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun