Mohon tunggu...
Hilda YunitaWono
Hilda YunitaWono Mohon Tunggu... Dosen - Hello

Seorang dosen dan juga mahasiswi yang masih terus belajar..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tindakan Sosial Max Weber Sampai Jadi Agen Kebaikan

22 Juli 2021   16:25 Diperbarui: 22 Juli 2021   16:38 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seorang ahli politik, ekonom dan sosiolog dari Jerman yang terkenal pasti sudah tau semua kan? Yap betul, yang saya maksud adalah Maximilian Karl Emil Weber atau biasa kita kenal dengan nama singkatnya Max Weber. Beliau adalah tokoh yang sangat terkenal dengan Tindakan sosial yang memiliki kriteria makna yang bersifat subyektif. 

Tindakan sosial bukan tindakan asal dan tidak disengaja, namun dilakukan dengan kesadaran penuh dan memiliki arti tertentu yang bersangkutan dengan masyarakat sosial. 

Oleh karena itu, orang yang tidak sadar atau dengan gangguan jiwa misalnya, tidak dapat disebut melakukan tindakan sosial. Sebuah tindakan disebut tindakan sosial apabila ia ditujukan kepada orang lain atau memperhitungkan tindakan yang dilakukan individu lainnya. Sehingga, tindakan yang dilakukan untuk diri sendiri tidak dihitung sebagai tindakan sosial.

Max Weber membagi tindakan sosial tersebut menjadi empat tipe :

  • Tindakan rasional Instrumental/Murni: Tipe tindakan yang tujuan dan instrumennya ditentukan murni dengan pertimbangan rasional. Tindakan ini apabila diaplikasikan ke kehidupan yang sekarang bercampur antara cara hidup kalkulatif. Contohnya yaitu pada saat belanja. Belanja adalah tindakan sosial yang rasional murni karena tujuannya untuk memperoleh barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Cara melakukannya pun rasional yaitu dengan cara tukar menukar antara alat transaksi dengan barang yang disediakan tempat belanja.
  • Tindakan rasional nilai: Tindakan yang bertujuan boleh jadi sudah ditentukan oleh nilai-nilai ideologis atau hal-hal yang dianggap masyarakat penting contohnya agama. Namun, dalam mencapainya butuh pertimbangan yang sifatnya rasional. Contohnya kegiatan sedekah atau zakat. Tujuan yang mendasari seseorang melakukan tindakan tersebut bersifat keagamaan. Tuhan dalam agama menghendaki orang untuk membersihkan harta melalui kegiatan bersedekah. Bila kita bersedekah di sekolah, maka layak untuk menyumbangkan alat tulis yang pasti akan berguna disana. Namun, menyumbang alat tulis kurang masuk akal bila disedekahkan ke pembangunan rumah ibadah karena kurang relevan. Ada baiknya untuk menyumbang alat bangunan atau perabotan yang akan lebih berguna kelak Ketika rumah ibadahnya sudah jadi.
  • Tindakan tradisional: tindakan ini berasal dari warisan yang sudah turun-temurun. Orang melakukan kegiatan ini bukan secara sadar, bukan secara rasional, namun sudah dari dulu hingga terbentuk tabiat orang-orang tersebut melakukan hal yang sama terus menerus.
  • Tindakan Afektif: tindakan yang dipengaruhi oleh perasaan yang meluap-luap atau sangat mendalam, bukan karena pertimbangan rasional. Seperti misalnya orang yang sedang merasakan jatuh cinta. Orang yang sedang jatuh cinta biasanya mudah dikelabui oleh perasaan yang meluap-luap dan bisa jadi menjadi orang yang berbeda daripada ia sebelum merasakan jatuh cinta.

Dalam kehidupan sehari-hari, idealnya yang ditemukan itu bukan hanya ada satu tindakan diatas, melainkan sebuah tindakan seringkali adalah gabungan dari dua atau lebih tipe tindakan diatas. Karena, pada saat bertindak, seorang individu memiliki beragam latar belakang dan keputusan di pikirannya untuk melakukan tindakan tersebut. 

Max Weber mendasarkan teori ini pada proses berfikir manusia. Bila ditelisik, teori ini cenderung membantah pemikiran Durkheim yang melihat bahwa tindakan manusia lebih banyak dipengaruhi oleh sesuatu diluar dirinya (faktor eksternal) sehingga manusia tidak punya basis perasaan untuk memilih sesuatu tertentu karena adanya aturan diluar kendali dirinya.

Salah satu motif tindakan sosial yang sangat dekat dengan kehidupan manusia yaitu agama. Contohnya yaitu adanya ajaran tentang dosa. Selama ini, kita diajarkan bahwa dosa bisa dihapuskan dengan permintaan ampunan pada Tuhan. Ajaran adanya dosa ini membawa umat manusia untuk berusaha dan berlomba-lomba membuktikan perilakunya di dunia sebaik mungkin agar dosanya kelak dapat diampuni. Karena, dosa adalah perasaan bersalah yang tidak tahu kapan akan dimaafkan oleh Tuhan (Rahasia Ilahi nih gaes!!!).

Agama memiliki hubungan yang positif dengan tindakan sosial individu di masyarakat. Agama menjadi pola pikir, pengetahuan, landasan dalam kehidupan sehingga agama melahirkan etos tindakan manusia. Oleh karena itu, agama dapat menjadi motif atau dasar dalam melakukan tindakan sosial. Ketika tindakan sosial muncul, individu perlu memahami, menafsirkan tindakan tersebut untuk mengetahui pikiran individu terutama yang dipengaruhi ajaran agama. 

Contohnya yaitu semenjak adanya pandemic virus Corona, pemerintah menerapkan kebijakan lockdown dan social distancing. Hal ini berpengaruh pada kegiatan yang mulanya normal menjadi sesuatu yang asing dilakukan oleh masyarakat, salah satunya dalam hal beribadah. Mulanya masyarakat bisa bebas menjalankan kewajiban ritual agama ke tempat ibadah namun sekarang wajib beribadah dari rumah masing-masing saja. Hal tersebut tentu saja tidak disetujui oleh beberapa oknum yang nekat tetap ingin melangsungkan ibadah di rumah ibadah masing-masing walaupun sedang pandemic. Akibatnya, beberapa warga yang “ngeyel” dinyatakan positif virus Corona.

Diketahui alasan warga masih tetap berpendirian ingin melaksanakan ibadah yaitu tidak rela dan merasa hal tersebut adalah kewajiban dan sudah menjadi kebutuhan hidupnya. Selain itu, beribadah juga sudah menjadi rutinitas atau budaya di tempat itu. Tentunya secara keseluruhan, mulai dari berangkat hingga memaksakan diri ke tempat ibadah adalah hal yang dilakukan secara sadar penuh oleh warga. Tidak hanya warga biasa, bahkan, seorang artis Atalarik Syach mendapat sorotan public akibat nekat ke masjid .

Atalarik Bersama teman-temannya nekat pergi ke masjid dalam musim pandemic untuk melaksanakan ibadah sholat jumat berakibat dikritik oleh netizen. Menanggapi hal itu, Atalarik tak tinggal diam dan membuat klarifikasi dan permohonan maaf lewat akun Youtube nya. Ia menyatakan bahwa dirinya dan teman-temannya begitu menggebu-gebu karena sedang memiliki keyakinan berlebih dengan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun