Akhir- akhir ini banyak sekali brand local Indonesia melakukan promosi di Billboard Times Square New York, Amerika Serikat. Hal ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial Indonesia karena mengiklankan sebuah  produk di Times Square membutuhkan biaya yang besar. Salah satu brand local Indonesia yang melakukan promosi di Times Square adalah brand produk kecantikan Beby.
Menurut VIVA pada Kamis, 9 Desember 2021, merek kosmetik Beby's sukses muncul menampakkan diri di Billboard Times Square. Beby adalah brand produk kecantikan yang sejak tahun 2019 menjadi sahabat bagi beauty enthusiasts Indonesia, brand ini menjual produk kecantikan khususnya base make up berbasis skincare "Beby Rose Glow" yaitu sebuah primer berbasis skincare, dimana bahan utamanya adalah stem cell bunga mawar, selain itu Beby memasarkan produknya dengan harga yang terjangkau dan tidak dibatasi gender yang berusia lebih dari 14 tahun.
Tidak hanya brand kecantikan Beby saja yang tampil di Billboard Times Square, tercatat ada 16 brand local Indonesia yang melakukan promosi di Time Square, yaitu Soleram, BohaPanna, Nona, Nona Nara, Erigo, Letter in Pine, Sabine and Heem, Bonnels, Owners Worldwide, Reclays, Noore, T.V.F, Nyonya Nursing Wear, Wearstatuquo, Koze, Sideline, MS Glow for Man. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memasarkan produk local ke pasar global. Tetapi, apakah dengan memasang iklan di Times Square sudah efektif?
Menurut pendapat pakar marketing Yuswohady, hal tersebut dilakukan bukan untuk memperluas pasar global tetapi sebagai upaya strategi pemasaran dalam memperkenalkan produk dengan target pemasaran orang Indonesia, dengan menciptakan citra global dengan cara menempatkan iklannya diInternasional. Ini bearti orang dapat melihat brand tersebut sudah mendunia, beliau mengatakan hal tersebut dapat menciptakan brand connection antara konsumen dengan brand tersebut. Hal tersebut akan membuat orang yang  mengenakan merek yang ditampilkan di Times Square, New York, AS akan menjadi kebanggaan tersendiri.
Penulis Pertama :Â
Hilda Syafina Fitri (Mahasiswa program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung, Semarang)Â
Penulis Kedua :
Meilan Arsanti, S.Pd., M.Pd (Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, Universitas Islam Sultang Agung, Semarang)
Sumber :
