Mohon tunggu...
Hilda Nurazizah
Hilda Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa - Pendidik - Instruktur

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isteecomah 3 Jakarta: Pemberdayaan Perempuan di Tengah pandemi

24 Januari 2021   10:29 Diperbarui: 24 Januari 2021   10:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Korps Wilayah PII Wati Jakarta menyelenggarakan kegiatan pembinaan kepada 10 kader perempuan perwakilan beberapa provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Lampung, Jogjakarta, dan Sumatera Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, dan mengikuti standar aturan protokol kesehatan di kawasan wisata gunung salak, Bogor.

Nama kegiatannya adalah Islamic Teenagers Course for Moslemah (Isteecomah) III, dengan tema Membina Kader PII Wati Menjadi Muslimah Pemimpin pilar peradaban madani.

Hilda Nurazizah Ketua Korwil PII Wati Jakarta mengatakan bahwa pembinaan ini dilakukan sebagai langkah upaya pembinaan dan pemberdayaan kader PII Wati ditengah maraknya tantangan pemikiran, ideologi, sosial budaya dan krisis identitas keperempuanan dalam memahami fitrah kedirian di era postmodern.

Pembinaan tersebut dikelola oleh Maymunah dari Koordinator Pusat korps PII Wati, dan didampingi beberapa anggota lainnya. Maymunah menjelaskan, pembinaan yang ia kelola memiliki orientasi spesifik untuk pembentukan kader PII wati dengan karakter Umahatul Mukminin.

Pada awal kegiatan dibuka dengan seminar online, pertama diisi oleh Marfuah Mustofa, ketua Umum PP Wanita Islam dengan membawa tema perempuan dan kekuatan dakwah. Kedua diisi oleh Elva Septinawati dengan tema Perempuan dan ketahanan ekonomi pada 20 Januari 2021. Kegiatan ini berbentuk diskusi dan pelatihan. Salah satu pengisinya adalah oleh Ustadz Kholid seorang pengajar Pondok Pesantren Attaqwa Depok, beliau menyebutkan bahwa PII Wati sebagai organisasi dakwah sudah pasti akan bersinggungan dengan berbagai problematika sosial. Memahami konsep keluarga islami adalah salah satu langkah dalam memperbaiki tatanan sosial masyarakat.

Selain itu, dalam pembinaan ini berisi aktifitas bela diri dan memanah untuk melatih ketangkasan kader sehingga diharapkan nantinya akan mencetak pribadi -  pribadi kader PII Wati yang tangguh dan kuat baik pemikiran maupun jasmani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun