Dalam kehidupan, banyak orang terjebak dalam nostalgia masa lalu, terutama ketika berbicara tentang mantan. Ada yang masih menganggap mantan sebagai sosok "terindah," padahal kenyataannya, jika dia memang yang terbaik, dia tidak akan menjadi mantan. Tidak ada gunanya kembali membuka lembaran lama, karena membawa masa lalu ke masa depan hanya akan merusak kebahagiaan yang telah dibangun. Â
Mantan Tetaplah Mantan: Perusak Rumah Tangga dan Kenangan yang Tak Perlu Dihidupkan
Sebagus apa pun hubungan yang pernah ada, mantan tetap bagian dari masa lalu. Salah satu bahaya terbesar dari tetap berhubungan dengan mantan adalah potensi merusak rumah tangga. Banyak kisah di mana rumah tangga hancur hanya karena seseorang kembali membuka pintu bagi mantan yang seharusnya sudah tertutup rapat. Â
Mantan sering kali hadir kembali dengan alasan yang terlihat baik, entah sebagai teman atau sekadar bernostalgia. Namun, ini adalah jebakan. Rumah tangga yang harmonis bisa retak hanya karena seseorang tidak mampu menjaga batas dan tergoda untuk mengenang sesuatu yang seharusnya sudah berlalu. Â
Mantan Hanyalah Dosa yang Tidak Perlu Dikenang
Hubungan masa lalu yang tidak halal adalah bagian dari dosa yang tidak perlu dikenang. Mengingat kembali kemesraan di masa lalu hanya akan mengotori hati dan menghalangi seseorang untuk benar-benar ikhlas menerima takdirnya saat ini. Â
Allah telah memberikan kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Terus mengingat mantan sama saja dengan menggali luka lama dan membiarkan dosa-dosa lama kembali menghantui. Padahal, kebahagiaan sejati ada pada mereka yang mampu meninggalkan masa lalu dan fokus membangun masa depan yang lebih baik. Â
Fokuslah pada Masa Depan, Bukan Masa Lalu
Jangan biarkan masa lalu merusak masa depan. Orang yang terbaik adalah yang tetap bertahan, bukan yang telah pergi. Jangan pernah tergoda untuk menghidupkan kembali sesuatu yang telah Allah pisahkan. Â
Karena pada akhirnya, yang benar-benar "terindah" bukanlah mantan, tetapi seseorang yang tetap setia mendampingi hingga akhir hayat.