“Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi dan kesejahteraan seseorang adalah dengan menanamkan budaya literasi (membaca, olah berpikir, menulis, dan berkreasi)” Lenang Manggala.
Pandemi Covid-19 yang menyebar luas di dunia memberikan dampak yang cukup besar bagi sistem akademik di Indonesia. Pasalnya, pembelajaran tatap muka yang biasa dilakukan di sekolah kemudian berubah bertajuk pemberdayaan digital School from Home yang menjadi tantangan dalam program pembelajaran. Pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi pertama kalinya bagi peserta didik maupun pihak pengajar untuk berkomunikasi membangun harmonisasi belajar dalam jejaring teknologi dan internet.
Literasi pembelajaran menjadi salah satu kunci pendorong bagi siswa dikala banyaknya keterbatasan dalam belajar daring, seperti siswa mudah bosan untuk belajar dan membaca buku, sulit untuk menerima materi secara baik dari pengajar, keterbatasan siswa dalam kebutuhan digital (handphone, laptop) yang digunakan serta jaringan yang tidak memadai. Di sisi lain, belum semua guru di Indonesia memiliki keterampilan dan literasi digital yang baik dalam penggunaan media pembelajaran jarak jauh. Hal ini kemudian menyebabkan program pembelajaran bernilai tidak efektif.
Selama pembelajaran daring, pentingnya peran orang tua dalam mengawasi juga perlu dilakukan. Baik guru maupun orang tua perlu membantu dalam mengembangkan informasi dan keterampilan yang nantinya siswa akan mengingat materi lebih lama. Sehingga, kegiatan literasi pembelajaran memerlukan strategi penerapan untuk proses pembelajaran menjadi bermakna:
- Perlunya mengetahui tujuan literasi pembelajaran yang akan diterapkan;
- Menemukan topik kegiatan belajar siswa yang menarik, inovatif, dan kreatif. Dalam konteks ini, dapat membantu siswa lebih aktif dalam kegiatan berlangsung;
- Mengidentifikasi karakter siswa memilih materi literasi belajar yang sesuai;
- Peran orang tua perlu melakukan review pembelajaran setelah jam belajar dari guru;
- Serta ajakan untuk membangun literasi pembejaran (membaca bersama-sama, mengolah dalam kreativitas berpikir siswa, menulis, dan berkreasi) melalui teknologi secara rutin.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema “Mengembangkan Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka - Pusat Prestasi Nasional” menjadi wadah dalam mendorong majunya literasi pendidikan di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Penulis bersama dengan guru di SDN Lembang berupaya meningkatkan literasi dengan tujuan pembelajaran daring secara maksimal, inovatif, dan tentunya membangun kecakapan hidup ketahanan siswa di masa pandemi.
Kegiatan belajar yang diberikan selama program KKN berlangsung diharapkan membuat siswa dapat meningkatkan ketertarikan dalam kegiatan belajar dan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Aktivitas literasi pembelajaran yang terselenggara berjalan dengan menyenangkan, penyesuaian dengan rutinitas belajar siswa sehari-hari, dan tentunya terjadwal. Sebagaimana peran literasi pembelajaran memiliki faktor penting terhadap “pola kegiatan” yang berlangsung dan “jenis kegiatan” yang diharuskan mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran jarak jauh.