Di tengah hiruk-pikuk isu inflasi yang kian menjadi. Maraknya keresahan akan semakin merosotnya nilai tukar rupiah, investasi mengambil peran sebagai solusi ataupun opsi strategi untuk mitigasi. Segala bentuk jenis investasi mulai dari saham, obligasi, bahkan properti masing - masing memiliki “charm” yang dapat menarik atensi para peminatnya. Namun, ada satu jenis investasi yang tak pernah lekang oleh waktu dan keberadaannya seringkali melambangkan kemuliaan. Erat kaitannya dengan “Pegadaian”, sudah pasti jawabannya adalah emas.
Di Indonesia, emas terkadang melekat pada tradisi. Ketika menjelang hari raya Idul Fitri misalnya, toko - toko emas di Banyuwangi penuh sesak dengan orang yang antri entah itu akan melakukan transaksi menjual ataupun membeli. Apakah sama di sudut pelosok negeri yang lain? Sepertinya tidak jauh berbeda.
Saat ini bangsa kita mempunyai visi mulia dengan tagline yang begitu luar biasa “Indonesia Emas 2045”, dengan berbagai agenda yang disusun untuk majunya negeri tercinta. Dengan berlandaskan pada empat pilar utama diantaranya adalah :
- Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
- Pemerataan Pembangunan
- Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan
Dalam hal ini, Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentunya sejalan dan selaras dalam mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045. Tidak hanya melalui program investasi emas ataupun pendanaan yang memang sudah ada sebagai salah satu upaya pembangunan ekonomi. Melainkan juga memperhatikan poin “Berkelanjutan” sebagaimana juga sesuai dengan tren yang ada saat ini yakni gencarnya implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dunia. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian yang berfokus pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan 3P (People, Planet, and Profit) berkomitmen lewat berbagai program yang mendukun kesejahteraan masyarakat. Sehingga, dampak positif yang diperoleh masyarakat dari Pegadaian tidak lagi terbatas pada solusi keuangan semata.
Dengan adanya TJSL Pegadaian, menandakan bahwa perusahaan peduli terhadap pentingnya aspek keberlanjutan yang berkaitan erat dengan aktivitas operasional perusahaan. Jika masih ada yang bertanya-tanya, “apa perlunya keberlanjutan?”. Jawaban secara pasti tentunya kembali kepada komitmen entah itu Indonesia Emas 2045 ataupun SDGs. Karena sekarang, bahkan saya sebagai mahasiswa akuntansi juga mendapatkan satu mata kuliah yang khusus terkait Sustainability Reporting (Laporan Keberlanjutan). Hal ini mengindikasikan bahwa adopsi keberlanjutan memang harus diterapkan oleh perusahaan bukan karena hanya mengikuti arus tren tanpa kontribusi nyata. Namun juga harus memastikan bahwa program perusahaan terkait tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungannya benar-benar berdampak.
Sejauh ini, banyak program yang telah dilaksanakan oleh TJSL Pegadaian yang sesuai dengan poin-poin dalam SDGs. Contoh program yang dimaksud ada yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti Beasiswa Pendidikan, Makan Bergizi Gratis, Santunan Dhuafa, dll. Ada juga beberapa program menarik yang dapat mengembangkan wawasan serta sarana untuk mewujudkan kondisi ekonomi masyarakat yang lebih baik. Program-program yang dimaksud diantaranya adalah literasi keuangan, pelatihan UMKM, pengembangan softskill mahasiswa melalui The Gate Creative Lounge (TGCL), riset kolaborasi, dan berbagai program lainnya.
Ambil contoh melalui literasi keuangan misalnya, dengan penjelasan serta sosialisasi yang tepat masyarakat akan lebih sadar terkait kondisi keuangan dan mulai memahami urgensi investasi. Jika memang dirasa sulit dan takut tentang risiko jika memilih investasi dalam bentuk saham, maka Pegadaian hadir dengan solusi investasi dalam bentuk emas yang susah digoyahkan bahkan saat terjadi inflasi. Pegadaian juga menawarkan kemudahan dalam berinvestasi emas. Nasabah bisa memiliki tabungan emas tanpa ada target tertentu yang memberatkan dan bisa diakses melalui aplikasi digital milik Pegadaian. Ataupun, jika nasabah merasa kurang nyaman dan yakin bisa juga melalui cara konvensional dengan datang langsung ke cabang Pegadaian terdekat.
Denggan menabung emas di Pegadaian, tidak hanya sebagai salah satu langkah cerdas berinvestasi namun juga turut berkontribusi terhadap Indonesia Emas 2045 secara tidak langsung lewat berbagai program TJSL Pegadaian. Nasabah tenang dengan finansial aman, sekaligus menjunjung tinggi terhadap komitmen keberlanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI