Di tengah arus digitalisasi yang terus berkembang, pelaku UMKM dituntut untuk beradaptasi agar tak tertinggal. Hal inilah yang mendorong inisiatif para mahasiswa KKN UINSA 2025 di Desa Alas Tlogo untuk mengangkat potensi ekonomi lokal melalui program digitalisasi produk UMKM.
Desa Alas Tlogo memiliki beragam produk lokal yang unik dan potensial---mulai dari singkong keju, kopi jahe, jemblem hingga kerajinan tangan. Namun, banyak dari produk tersebut belum memiliki identitas yang kuat dan belum memanfaatkan platform digital untuk pemasaran. Melalui pelatihan yang interaktif dan aplikatif, peserta diajak untuk mengenal dasar-dasar foto produk yang menarik, menentukan nama produk yang unik dan mudah diingat, serta merancang kemasan yang menjual.
Tidak hanya itu, peserta juga dibekali pemahaman tentang pentingnya branding produk---bukan hanya untuk dikenal di tingkat lokal, tapi juga untuk siap bersaing di pasar yang lebih luas. Dalam sesi branding, para peserta belajar bahwa produk bukan hanya soal isi, tapi juga tentang cerita, citra, dan konsistensi.
Selain pelatihan teknis, kegiatan ini juga menjadi ruang berbagi pengalaman antar pelaku UMKM. Beberapa peserta saling bertukar ide tentang cara memasarkan produk, mencari bahan baku yang lebih murah, hingga berbagi kisah jatuh bangun membangun usaha dari nol. Nuansa kekeluargaan dan kolaborasi sangat terasa, memperkuat bahwa digitalisasi bukanlah proses individual, melainkan gerakan bersama.
Salah satu peserta, Bu hany---produsen singkong keju tradisional---mengaku awalnya ragu. "Saya awalnya gak kepikiran buat gini-gini, Mas. Tapi waktu diajari cara foto pakai HP, terus bikin packing sama logo, terus ngelihat hasilnya bagus, saya jadi semangat. Ternyata tidak sesulit itu," ujarnya sambil tersenyum bangga.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya konsistensi dalam membangun merek, seperti menjaga kualitas produk, tampilan visual yang seragam, serta komunikasi yang ramah kepada pelanggan. Branding bukan sekadar logo dan nama, tapi soal membangun kepercayaan.
Ke depan, program ini diharapkan tidak berhenti pada pelatihan awal saja. Perlu ada tindak lanjut berupa pendampingan berkelanjutan, pembentukan komunitas UMKM digital desa, hingga dukungan dari pemerintah desa dan mitra lain agar dampaknya terus meluas.
Dengan fondasi yang kuat dan semangat warga yang luar biasa, digitalisasi bukan lagi mimpi jauh bagi UMKM Alas Tlogo. Ini adalah awal dari transformasi nyata---dari produk lokal yang kini siap menembus pasar nasional, bahkan global.
Antusiasme para pelaku UMKM sangat tinggi. Mereka mulai menyadari bahwa satu foto produk yang bagus bisa membawa perubahan besar. Dengan nama produk yang tepat dan kemasan yang menarik, produk desa bisa tampil percaya diri di etalase digital---baik di media sosial maupun marketplace online.
Kini, beberapa produk UMKM Alas Tlogo telah berhasil mengembangkan produknya masing-masing di Akun media sosial mulai aktif seperti instagram, ulasan google maps dll. Dengan tampilan produk makin profesional, dan semangat untuk terus berkembang pun tumbuh.