Selain menyingkirkan barang sentimentil, kesulitan yang juga saya alami adalah berdebat dengan anggota keluarga saat akan membuang beberapa barang.Â
Ini terjadi karena kita memiliki penilaian yang berbeda tentang kegunaan barang dan layak atau tidaknya barang itu dibuang. Cobalah untuk berdamai dengan keluarga dan yakinkan mereka bahwa rumah akan tampak lebih baik bila barang itu disingkirkan.
Setelah menyingkirkan banyak barang, dampak pertama yang saya rasakan adalah rumah jadi kelihatan lebih luas. Ruangan nampak lebih lapang dan memudahkan kita bernafas.Â
Barang yang lebih sedikit ternyata dapat membuat kita lebih fokus dan bisa menghemat energi dan waktu kita. Kita jadi lebih mudah untuk membersihkan rumah dan mempersingkat waktu kita untuk memilih pakaian yang akan digunakan.Â
Melihat rumah yang tertata rapi juga membuat kita lebih peduli dengan kebersihan rumah, Jika biasanya saya tidak terlalu peduli dengan sarang laba-laba di sudut ruangan, kini saya sangat memperhatikannya.
Seperti pemula pada umumnya, saya juga mengalami masalah saat memulai kehidupan minimalis. Hidup minimalis biasa diidentikkan dengan memakai kaos polos dalam berpakaian, setidaknya itu yang saya liat dikenakan oleh Raditya Dika di video youtubenya.Â
Masalah saya adalah ketika mengeluarkan banyak kaos bergambar dari lemari, saya mulai merasa harus menggantinya dengan kaos polos. Bulan pertama kehidupan menimalis saya dimulai dengan membeli 6 buah kaos polos dan 2 hoodie polos. Sebuah perilaku konsumtif yang sangat tidak minimalis. Jangan sampai ditiru....