Mohon tunggu...
Hibatin Wafiroh
Hibatin Wafiroh Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030045

wanita pecinta matcha yang selalu bercerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjuangan Hidup Seorang Dosen: Sempat Diragukan Karena Wanita Tempatnya Hanya di Dapur

4 Mei 2025   21:22 Diperbarui: 4 Mei 2025   21:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu, 27 April 2025 saya melakukan wawancara langsung bersama salah satu dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang Bernama Prof. Dr. Maemonah, S.Ag, M.Ag. Beliau merupakan salah satu dosen aktif pada Fakultas Tarbiyah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Disini saya akan menceritakan bagaimana kisah hidup beliau beserta perjuangannya untuk menjadi seorang dosen dan juga ibu rumah tangga.

Potret Penulis dengan Narasumber Saat Sedang Melakukan Wawancara Langsung(Sumber: Potret Pribadi)
Potret Penulis dengan Narasumber Saat Sedang Melakukan Wawancara Langsung(Sumber: Potret Pribadi)

Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan, beliau menceritakan sedikit lika-liku nya selama menjadi mahasiswa hingga akhirnya dapat menjadi dosen seperti saat ini.

Bermula Ketika beliau sedang menduduki bangku perkuliahan pada tahun 1993, dimana pada saat itu kuliah sangat sulit, tidak seperti zaman sekarang yang cukup mudah untuk orang-orang melanjutkan pendidikannya setelah lulus dari bangku SMA. Beliau memilih untuk melanjutkan pendidikannya di IAIN Walisongo Semarang dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.

Beliau bertempat tinggal asli di Kudus Jawa Tengah, sehingga beliau merantau dari Kudus ke Semarang. Beliau juga bercerita bahwa kerap pulang ke Kudus seminggu sekali saat weekend. Lalu beliau mengatakan bahwa dari Kudus Kembali ke Semarang, beliau menaiki bus dengan menempuh perjalanan 2 jam untuk sampai Semarang, dan masih harus menempuh perjalanan 1 jam lagi untuk sampai kos dengan menaiki bus kopata.

Beliau juga bercerita bahwa pada saat itu kuliah sangat berbeda dengan zaman sekarang, Dimana pada saat itu perkuliahan masih serba manual, belum menggunakan SIA seperti pada zaman sekarang. "kadang kala kalau dosennya dari luar kota ya bisa kuliah malam atau juga bisa kuliah di pagi hari seperti jam 06.00 pagi, dan pada saat itu memang semua mahasiswa harus siap untuk kuliah kapan saja" ujar ibu Maemonah saat wawancara sedang berlagsung.

Beliau menepuh masa kuliah dengan tidak terlalu lama yaitu kurang lebih 3,5 tahun dan dapat mengikuti wisuda pada 24 Oktober 1997. Dan pada waktu itu pun tidak banyak mahasiswa yang lulus dengan waktu 3,5 tahun, hanya ada 10 dari 200 sekian mahasiswa yang lulus dengan waktu 3,5 tahun.

Setelah itu beliau melanjutkan Pendidikannya dengan mendaftar S2 ditahun 1998, namun karena pada saat itu S2 hanya bisa melalui beasiswa, beliau pun mengaku kurang persiapan terkait beasiswa tersebut, sehingga beliau belum diterima untuk pendaftaran S2 tersebut. Meski begitu, beliau tidak mudah menyerah. Sehingga beliau pun mendaftar S2 lagi pada tahun 1999 dan Alhamdulillah nya diterima, sehingga beliau resmi mengikuti S2. Beliau mengaku bahwa pada saat itu S2 masih sangat sedikit, apalagi untuk Perempuan, "temen saya itu bilang, kenapa ngga nikah dulu daripada lanjut S2, nanti jodohnya sulit lho" ujar ibu Maemonah. Namun beliau sangat meyakini bahwa jodoh sudah pasti ada yang atur. Lalu beliau mengambil S2 dengan jurusan yang tidak jauh beda dari S1 nya, di S2 ini beliau mengambil jurusan Pemikiran Agama Islam. Beliau pun bisa menyelesaikan S2 nya ini dalam waktu kurang dari 2 tahun, pada bulan April 2001 beliau melaksanakan wisuda Pascasarjana nya.

Tidak sampai situ, pada tahun 2002 beliau mendaftar program Doctor, tentunya di zaman itu tidak semua Universitas mengadakan program Doctor. Lalu beliau mendaftar program Doctor tersebut di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2002. Lagi-lagi sebagai Perempuan tidak pernah luput dari pertanyaan-pertanyaan orang lain yang selalu mengatakan bahwa "untuk apa S3 jika belum menikah" pertanyaan template seperti itupun dirasakan oleh ibu Maemonah, tidak sedikit teman-temannya yang mempertanyakan pertanyaan tersebut. Untuk apa Perempuan belajar tinggi-tinggi jika hanya akan bertugas di dapur? Namun pertanyaan itulah yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Perempuan, dan bagi seorang Perempuan pun tentu harus ada pembuktian bahwa tugas seorang Perempuan bukan hanya di dapur, melainkan Perempuan ini akan menjadi seorang ibu yang kelak akan menjadi Madrasah pertama bagi anak-anak nya. Maka dari itu sebagai seorang guru pertama bagi anak-anak, seorang Perempuan pun harus memiliki kesadaran akan pentingnya ilmu, agar kelak anak kita dapat terdidik dengan baik.

Saat sedang menjalani S3 beliau mendaftar CPNS dosen pada tahun 2002 dan keterima menjadi dosen pada jurusan STAIN atau Sekolah Tinggi Agama Islam di Pekalongan. Dan beliau juga menikah pada tahun 2003. Tentu tidak mudah bagi beliau untuk melalui itu semua, menjadi mahasiswa, menjadi dosen dan juga menjadi ibu rumah tangga. tetapi beliau menjalani semua itu dengan penuh semangat dan sabar, hingga akhirnya beliau lulus S3 pada tahun 2011, hampir 8 tahun beliau menjalani S3. Dibalik kelulusan tersebut pasti ada drama yang harus dilewati sebelumnya, beliau sendiri mengaku pada saat menjelang sidang itu beliau sedang hamil tua, sehingga mau tidak mau beliau harus melahirkan secara Caesar, karena tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Dan seminggu kemudian setelah melahirkan itu beliau harus melaksanakan ujian terbuka, dengan menahan rasa sakit akhirnya beliau bisa menyelesaikan ujian terbuka tersebut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun