Mohon tunggu...
Hafiz Hasibuan
Hafiz Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Filsafat Islam

Tinggal di Iran sambil studi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Barat Mazhab Kapitalisme Menghancurkan Keagungan Keluarga

4 September 2020   19:13 Diperbarui: 4 September 2020   19:06 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sinarharapan.co

Hari-hari di masa susah seperti saat ini (masa Covid-19) bukan saja menjadi masalah bagi negara, tapi menjadi masalah bagi keluarga. Contohnya adalah kasus perceraian yang semakin meningkat.

Bagi saya, mendengar kasus perceraian bukan masalah biasa yang harus diabaikan. Di dalam agama Islam perceraian benarlah diizinkan, akan tetapi perceraian adalah hal yang sangat dibenci  oleh Tuhan. Begitu juga hati saya, berubah tidak nyaman mendengarnya. Berbeda ketika saya mendengar bahwa si fulan akan menikah atau si fulan sedang melahirkan seorang anak dan kabar-kabar positif lainnya.

Tapi, terkadang pernikahan memang tidak bisa dilanjutkan dan perceraian pun menjadi solusi terbaik walaupun tentunya akan meninggalkan efek negatif. Saya selalu berdoa semoga semua keluarga selalu mendapatkan kebahagiaannya.
Keluarga adalah sel terkecil bagi sebuah negara.

Negara yang di dalamnya terdapat keluarga-keluarga yang utuh dan sehat maka saya yakin negara itu akan utuh, baik dan terus tumbuh dan berkembang. Tetapi jika keluarganya sakit, jauh dari cinta dan kebahagiaan, maka pribadi yang diproduksi pada sebuah keluarga juga akan menjadi warga negara yang tidak akan pernah peduli terhadap bangsanya yang akan menyebabkan benih keruntuhan sebuah negara.

Untuk menjaga keutuhan keluarga pada masyarakat di Indonesia, mereka menerapkan budaya kesederhanaan sebagai landasan mencapai keberhasilan dalam membangun keluarga. Misalnya di sebagian daerah di Indonesia,  tidak menuntut mahar yang tinggi, dan tidak menuntut kemapanan ekonomi untuk memulai kehidupan berkeluarga.

Adanya pengaruh budaya barat mazhab kapitalisme dengan gaya hidup hedon dan materialis telah merubah tatanan budaya bangsa kita. Struktur keluarga yang terdiri dari kepada keluarga dan ibu rumah tangga telah berubah.

Wanita dituntut untuk menjadi seorang pria yang juga harus aktif bersosial di luar rumah dengan bekerja dan memiliki keahlian lainnya. Materi seolah dapat menyelesaikan persoalan keluarga, padahal kesabaran dan ketelatenan perempuan di rumah yang menjadi pondasi keutuhan dan kekuatan keluarga.

Seorang pria yang kuat juga sebenarnya memiliki kelembutan hati untuk terus menjamin memberikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Budaya kita memberi kesan buruk terhadap seorang yang berpoligami atau bermalasan dirumah sehingga dapur rumah tidak berasap. Seorang pria ditengah masyarakat dianggap baik jika mampu menunjukkan keutuhan keluarga ditengah masyarakat.

Contohnya seorang walaupun ustad, tetapi karirnya sempat hancur hanya dikarenakan poligami yang pernah dilakukannya. Kehancuran karir tersebut dikarenakan ketidaksenangan masyarakat terhadap beliau.

Tetapi budaya barat mazhab kapitalisme telah mensejajarkan lelaki dan wanita sehingga lelaki menganggap wanita adalah saingan di tengah masyarakat yang menghilangkan rasa kasih sayang yang utuh dan kepedulian terhadap wanita. Hal ini akan menimbulkan ketidakpedulian suami kepada istri disaat membangun rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun