Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Balada Nasi Ayam Jakarta dan Singapura

11 Oktober 2018   14:16 Diperbarui: 11 Oktober 2018   14:50 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membeli apel lokal di negara 4 musim harus jelas jenis apa yang diinginkan, seperti membeli pisang di Indonesia.

Jika Anda ingin makan pisang dan mengatakan hal ini di dalam konteks negara 4 musim, maka permintaan Anda akan mudah dipenuhi.

Negara 4 musim rata-rata hanya mengenal pisang jenis cavendish, tidak ada pisang raja, pisang kepok (kepok kuning, kepok merah), pisang ambon, dll. Membeli apel lokal Indonesia juga mudah karena memang jenisnya terbatas.

Semoga hal ini bisa mencerahkan Anda mengapa saya memilih istilah 'pisang ke pisang'.

Saat Sandiaga berkomentar harga chicken rice di Singapura lebih murah daripada di Indonesia, apakah perbandingannya dilakukan dengan fair?

Berdasarkan pernyataan tersebut, tidak ada informasi yang jelas apakah perbandingan dilakukan dengan cara yang dapat diterima secara ilmiah.

1. Bukankah lokasi penjual menentukan harga jual sebuah produk? Barang yang sama persis tatkala dijual di mall pasti berbeda dengan di pasar tradisional karena ada tambahan harga untuk pendinginan ruangan. Apakah Sandiaga sedang membandingkan harga chicken rice ala PKL Singapura dengan chicken rice ala depot kecil?

2. Jika seandainya Sandiaga membandingkan chicken rice yang sama-sama dijual di sebuah depot kecil, masih ada faktor lain yang mempengaruhi harga jual. Chicken rice adalah jenis makanan yang sangat mudah ditemukan di Singapura. Anda yang pernah berkunjung ke Singapura pasti tahu bahwa menemukan chicken rice di Jakarta atau kota besar yang lain pasti lebih sulit. 

Sehingga di sini muncul hukum penawaran dan permintaan (Supply Demand). Dengan jumlah penjual chicken rice yang banyak, persaingan usaha di Singapura menjadi lebih ketat. Bagaimana dengan Indonesia? Lain bukan? 

3. Dalam bisnis makanan, selalu ada relasi antara besarnya porsi, komposisi pelengkap, dan kompleksitas rasa. Harga yang lebih mahal secara umum mewakili urusan rasa dan tingkat kenyamanan saat makan. Itu yang menjelaskan perbedaan harga rujak cingur (makanan khas Jatim) di di depot kecil dengan pujasera di mall. Konsumen biasanya mencari makanan yang murah, enak, dan buanyak! 

Kalau kriteria itu tidak dapat dipenuhi semuanya, maka akan ada kriteria yang dikorbankan dan setiap orang bisa berbeda. Di sini muncul permasalahannya, tidak ada satu pun pernyataan Sandiaga yang memunculkan relasi ketiganya. Apakah harga yang berbeda itu sudah termasuk besarnya porsi, komposisi pelengkap, kompleksitas rasa, dan kenyamanan saat makan? Tidak ada informasi ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun