Mohon tunggu...
Hezza Maulana Akbar
Hezza Maulana Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hai semua! Saya adalah mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, saya dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) dan Prodi saya adalah Geografi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Studi Geografi Ekonomi, Aktivitas Ekonomi Masyarakat di Kawasan Teluk Dalam, Banjarmasin.

9 September 2025   04:27 Diperbarui: 9 September 2025   04:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu pedagang gorengan di teluk dalam

Kawasan Teluk Dalam di Kota Banjarmasin merupakan salah satu wilayah yang memiliki perkembangan aktivitas ekonomi cukup signifikan, terutama pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM di kawasan ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, tidak hanya dalam penyediaan lapangan kerja, tetapi juga sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM di Teluk Dalam mencakup berbagai bidang, mulai dari perdagangan, jasa, hingga industri rumah tangga yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

Dari perspektif geografi ekonomi, distribusi dan konsentrasi aktivitas ekonomi di suatu wilayah memberikan gambaran tentang bagaimana ruang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menunjang kehidupannya. Aktivitas ekonomi di Teluk Dalam tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti sumber daya manusia dan modal, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti aksesibilitas, jaringan distribusi, serta kedekatan dengan pusat ekonomi Kota Banjarmasin. Hal ini membuat Teluk Dalam menjadi salah satu kawasan yang penting untuk dikaji dalam konteks pemetaan aktivitas ekonomi perkotaan.

Melalui survei UMKM dan aktivitas ekonomi masyarakat di Teluk Dalam, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai pola, karakteristik, serta tantangan yang dihadapi pelaku ekonomi di kawasan tersebut. Selain itu, hasil kajian ini dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan ekonomi lokal yang lebih terarah dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat pemahaman tentang hubungan antara ruang dan aktivitas ekonomi dalam kerangka geografi ekonomi. 

Sebagai contoh, salah satu pedagang gorengan yang diwawancarai di kawasan Teluk Dalam menjelaskan bahwa aktivitas usahanya berawal dari skala kecil dengan keluarga. Lokasi yang strategis di pinggir jalan membuat gerobak gorengan tersebut cukup ramai dikunjungi, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Dari hasil wawancara, pedagang tersebut mengaku mampu memperoleh pendapatan harian yang relatif stabil, meskipun masih menghadapi tantangan berupa kenaikan harga bahan baku dan persaingan dengan pedagang lain di sekitar lokasi.

Kasus pedagang gorengan ini menunjukkan bagaimana UMKM di Teluk Dalam tidak hanya berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, tetapi juga menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarga pelaku usaha. Melalui pendekatan geografi ekonomi, keberadaan pedagang gorengan dapat dilihat sebagai bagian dari pola aktivitas ekonomi lokal yang tersebar di kawasan Teluk Dalam dan mencerminkan dinamika interaksi antara ruang, masyarakat, dan ekonomi. 

Pedagang roti bakar yang saya ajak diskusi ketika mengerj
Pedagang roti bakar yang saya ajak diskusi ketika mengerj

Proses penelitian dilakukan secara langsung di kawasan Teluk Dalam dengan metode survei lapangan. Peneliti berkeliling di sekitar lingkungan untuk menemui beberapa warga sekaligus pelaku UMKM yang ber-aktivitas di lokasi tersebut. Setiap warga yang ditemui diajak berdiskusi secara santai guna menggali informasi mengenai jenis usaha yang dijalankan, strategi pemasaran, serta tantangan yang dihadapi dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.

Selain diskusi, juga membagikan kuesioner kepada warga yang bersedia menjadi responden. Kuesioner tersebut berisi sejumlah pertanyaan terkait karakteristik usaha, sumber modal, omset, serta peranan usaha dalam menunjang perekonomian keluarga. Dengan kombinasi wawancara singkat dan pengisian kuesioner, data yang diperoleh menjadi lebih kaya, baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif.

Salah satu pedagang muda yang berjualan aneka kopi di teluk dalam.
Salah satu pedagang muda yang berjualan aneka kopi di teluk dalam.

Dalam melakukan survei, peneliti tidak hanya mengandalkan wawancara formal dan penyebaran kuesioner, tetapi juga menggunakan pendekatan partisipatif untuk membangun kedekatan dengan warga. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membeli dagangan dari pelaku UMKM yang ditemui, misalnya membeli kopi susu dari penjual di pinggir jalan.

Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih cair dan akrab, sehingga responden merasa nyaman untuk berbagi pengalaman dan informasi terkait aktivitas ekonominya. Dengan demikian, proses wawancara menjadi lebih natural karena berlangsung di tengah interaksi sehari-hari. Cara ini juga mencerminkan sikap apresiatif peneliti terhadap usaha masyarakat setempat, sekaligus memperlihatkan keterlibatan langsung dalam dinamika ekonomi lokal.

Metode partisipatif semacam ini penting dalam penelitian geografi ekonomi, karena selain menghasilkan data empiris, juga membangun pemahaman kontekstual tentang bagaimana aktivitas ekonomi berlangsung di tingkat masyarakat kecil.

Penelitian lapangan mengenai UMKM di Teluk Dalam mengungkap berbagai dimensi penting yang mencerminkan interaksi antara pelaku usaha dan ruang ekonomi lokal. Faidatuz Zahroh dkk. (2023) menyatakan bahwa metode wawancara dalam penelitian geografi ekonomi memberikan pemahaman mendalam terhadap kondisi ekonomi masyarakat melalui interaksi langsung antara peneliti dan pelaku usaha. Pendekatan partisipatif ini sejalan dengan konsep “community participation” dalam pemetaan sosial-ekonomi. Yulia Annisa dan Muhammad Fadli (Jurnal Masyarakat Madani) menekankan: partisipasi masyarakat dalam pemetaan ekonomi lokal penting sebagai validator data yang meningkatkan akurasi dan legitimasi hasil survei.

Survei UMKM di kawasan Teluk Dalam, Banjarmasin, menunjukkan bahwa pendekatan yang melibatkan interaksi langsung dan partisipatif—seperti membeli dagangan lokal—membawa manfaat ganda: meningkatkan kualitas data sekaligus membangun hubungan kepercayaan antara peneliti dan responden. Berdasarkan teori geografi ekonomi dan metodologi survei partisipatif, praktik ini memperkuat legitimasi hasil penelitian serta mencerminkan semangat pemberdayaan ekonomi lokal.

Adapun implikasi praktis dari temuan ini adalah sebagai berikut:

  • Penguatan Mitigasi Hambatan Lokal: Dengan pendekatan partisipatif, hambatan seperti ketidakpercayaan atau keterbatasan komunikasi dapat diminimalisir.

  • Perumusan Kebijakan Lokal Berbasis Bukti: Data survei yang kaya secara kualitatif dan kuantitatif dapat menjadi dasar perencanaan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan responsif terhadap kondisi nyata.

  • Motivasi bagi Pelaku UMKM: Keterlibatan langsung masyarakat dan peneliti dapat memicu rasa dihargai, mendorong inovasi, serta memperluas jejaring usaha.

Secara keseluruhan, penelitian ini tidak hanya menyajikan gambaran aktivitas ekonomi di Teluk Dalam, tetapi juga memperlihatkan relevansi pendekatan partisipatif dalam studi geografi ekonomi. Ini menjadi referensi penting bagi studi sejenis maupun pengembangan kebijakan ekonomi lokal yang lebih kontekstual dan berkelanjutan.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun