Em oke, akhirnya gue kembali juga :D entah kenapa, semakin nambah menit, jam, dan hari, gue semakin bangga bersekolah di sekolah Yesuit. Yah, didikannya selalu mengajarkan kita untuk menjadi yang lebih baik, baik, dan baik lagi. Ngga ada kata rugi di benak gue untuk bersekolah di sini.
Meskipun biasanya anak Kolese didenifisikan (oleh sebagian orang) anak yang urakan, brutal, ngga bisa diatur, sok tau, ngga tau sopan santun, hm dan tentunya kesannya itu gondes bangeeeet. Eits, definisi apa-apaan itu ? Ngga masuk akal bangeeet, kita adalah sekumpulan anak muda yang ingin "merubah dunia" melalui cara kita tersendiri, karena kita yang menentukan jalan hidup kita sendiri.
Sepintas kalo kita melihat anak Kolese (terutama De Britto), anak-anaknya kesannya "ngga banget" gitu ya ? berati gue simpulin kalo kalian itu bagaikan, mau makan kacang tapi yang dimakan kulitnya, bukan kacangnya, dan kalian udah komentar nahwa kacang itu rasanya ngga enak, oke maksud sama pengandaian yang emang rada njlimet ini ? ayoklah, mulai sekarang jangan suka nilai orang dari luarnya aja, dari dalam :)
KOLESE MERUBAHKU
Bagaimana bisa ? Sebuah sekolah bisa merubahmu ? Mustahil ! Ngga mungkin bangeeeeet ! khayalan ! Bangun dari tidurmu !
Pasti kalian beranggapan seperti begitu kan ? Well gue akui, tanggapan orang memang beda-beda.di Kolese (Loyola terutama), gue baru nemuin "ini lho yang namanya sekolah" mengapa begitu ? Gue jelasin aja. Di sini tdak hanya akademik yang menjadi tolak ukur. Percuma saja kalo kalian pinter tapi pasif dan ngga punya temen. Sama aja bohong ! Kepekaan sosial selalu diasah, guys :D
Jujur ketika masih SMP, gue adalah orang yang cuek dan masa bodoh sama lingkungan sekitar, toh juga bukan urusan gue. Tapi, saat gue ngikutin MOS (POPSILA) seketika itu juga gue sadar kalo kita hidup di dunia itu ngga sendiri lho, ada orang lain juga. Dan MOS selama seminggu itu, gue bisa ndapetin temen banyak bangeeet, ya mencari teman itu semudah mengiris tempe :)
Kolese merubah gue dari yang cupu dan egois, menjadi seorang pribadi yang terbuka dan peduli sesama.
KOLESE ITU BEBAS
Sedikit sekali sekolah-sekolah yang menjunjung tinggi kebebasan siswa/i-nya, terkadang gue prihatin terhadap sekolah-sekolah yang melakukan "pen-dikte-an" ke murid. Misal saja, seragam harus dimasukkan dengan ikat pinggang terlihat, sepatu hitam dengan kaos kaki di atas 5 cm, aduduh tatib jadul bangeeet lah -_-
“Manusia dilahirkan bebas, dan di mana-mana ia terbelenggu!” - J.J Rousesseau