Mohon tunggu...
Heti Novela
Heti Novela Mohon Tunggu... Guru - Lifestyle Blogger

Berkreasi melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tersandung, Bangkit, Terjatuh, Bangkit

12 Januari 2021   23:54 Diperbarui: 12 Januari 2021   23:59 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun 2020, dok.pribadi

2020, cantik tapi tidak mulus.

01.01.2020 diawali dengan banjir besar di Jakarta. Jabodetabek lumpuh, rumah kebanjiran. Debit air naik begitu cepat di dini hari. Sementara Australia di Januari, api ganas melahap tanaman, mengakibatkan para hewan kehilangan tempat tinggal dan bahkan anggota keluarga. Elemen air dan api bergejolak. Namun secercah harapan muncul, masih ada manusia yang berusaha untuk memulihkan alam.

Romansa Februari tidak dapat menghentikan laju penyebaran virus Corona di berbagai negara. Indonesia mulai mengevakuasi WNI dari episentrum virus Corona di Tiongkok. Perayaan Chinese New Year 2020 terasa berbeda. Begitu juga Milan Fashion Week 2020, ada show yang dibatalkan, ada pula show tanpa penonton. Warga dunia semakin gelisah.

Kepanikan melanda ketika pada awal Maret virus Corona atau Covid19 menyebar di Indonesia. Beberapa barang menghilang di pasaran, antara ditimbun oleh pencari cuan atau masyarakat yang resah. Lempar hoaks kerap terjadi di saluran perpesanan. Angin segar datang dari pengumpulan donasi untuk pasien Covid19 dan juga untuk tenaga medis. Saya mulai mengintip Instagram live yang mengupas kehidupan masa pandemik di negara lain. Konser-konser digital mulai dilakukan di media sosial.

 Italia menyejukan dunia dengan konser balkonnya. Fedez dan Andrea Bocelli mengobarkan harapan melalui musik di Instagram Live. Perubahan signifikan juga terlihat di dunia pendidikan dan kerja. School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH) diterapkan. Banyak pekerja yang terkena dampak "dirumahkan" pandemik, salah satunya adalah saya. 

Pemasukan menjadi berkurang, sementara pengeluaran terus mengucur. Saya bersyukur sempat belajar dan berbagi informasi mengenai investasi. Prinsip yang saya pegang dan menolong hingga detik ini adalah diversifikasi aset, atau gamblangnya, jangan letakan uang kita di 1 keranjang. Jika diberi kesempatan untuk berbicara dengan diri saya 10 tahun yang lalu, saya akan bilang berinvestasilah lebih awal. Emas, valas, reksadana, saham dan teman-temannya akan berguna di kala darurat seperti ini.

Setelah dikagetkan oleh perubahan hidup yang tak terduga, saatnya beradaptasi dan bangkit di bulan April. Tantangan-tantangan di media sosial saya lakukan. Selain untuk mengisi waktu, tantangan ini ternyata mempererat hubungan persahabatan di media sosial. Mulai dari tantangan mewarnai gambar hingga menari. Saya pun belajar keterampilan baru, antara lain: belajar membuat masker kain, belajar bahasa isyarat Jepang, belajar membuat konten media sosial, dan juga belajar aplikasi pendukung Work From Home.

Mei mulai menghalu, mengingat-ingat rutinitas sebelum pandemi agar tak lupa bila kembali normal. Banyak kebiasaan yang berubah di bulan puasa dan Idul Fitri 2020.

Di Juni, saya mulai memberanikan diri untuk membuka Online Learning: Bahasa Inggris, Bahasa Italia dan Bahasa Jepang untuk pemula. Hidup nggak bisa "gini-gini terus". Tidak bisa hanya mengandalkan tabungan saja. Harus berani melangkah dari zona nyaman dan melakukan pembaharuan hidup. Aplikasi saja sering meminta pembaharuan, masa hidup kita tidak ada kemajuan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun