Mohon tunggu...
HESTI ANGGREINI
HESTI ANGGREINI Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2014 Psikologi B NIM 14410067

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Bangsa yang Paling Sedikit Berindustrilisasi Mempunyai Sedemikian Banyak Anak?

1 Desember 2014   15:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa orang di negara-negara yang paling miskin justru mempunyai banyak anak ? untuk memahaminya, marilah kitamelihat negara celia sedemikian bahagian karena akan melahirkan anaknya yang ke-13. Disini kita perlu menerapkan perspektif interaksionalisme simbolis. Kita harus melihat dari sudut pandang orang lain untuk dapat memahami dunia celia dan angel seperti kebudayaan mereka pun menyediakan suatu perspektif tentang kehidupan yang mengarahkan cara mereka menjalani kehidupan mereka. Kebudayaan celia dan angel mengatakan kepada mereka bahwa 12 orang anak belumlah cukup, bahwa mereka perlu mampunyain anak yang ke 13 maupun ke14 dan ke 15. Bagaimana ini mungkin ? marilah kita timbangkan 3 alasan mengapa mengandungbanyak anak memainkan suatu peran utama dalam kehidupan mereka dan dalam kehidupan jutaan dan jutaan orang miskin diseluruh dunia.

Yang pertama ialah status orang tua. Di bangsa-bangsa paling sedikit berindustrialisasi, ke ibuan merupakan status paling dihargai yang dapat diraih seorang perempuan. Semakin anak yang dapat dikandung seorang perempuan, semakin ia dianggap telah mencapaitujuan mengapa ia dilahirkan. Demikian pula,seorang laki-laki membuktikan kejantanannya dengan menjadi bapak. Semakin banyak anak yang dipunyainya , khususnya anak laki-laki, semakin baik karena melalui mereka lah nama keluarga tetap bertahan.

Kedua, komunitas mendukungpandangan ini. Celia hidup dalam komunitas gemeinschaft, dimana orang berbagi nilai dan saling mengidentifikasikan diri dengan erat. Dalam komunitas mereka, anak-anak dipandang sebagai berkat tuhan. Sejalan dengan itu, suatu pasangan harus mempunyai banyak anak. Dengan menghasilkan anak, orang mencerminkan nilai-nilai komunitas yang mereka pegang dan meraih status. Yang harus dikasihani ialah perempuan yang memiliki selusin anak.

Faktor ini jelas memberikan motivasi kuat untuk mengandung banyak anak. Namun masih ada suatu intensif kuat lain: bagi orang miskin yang paling sedikit berindustrialisasi, anak-anak merupakan aset ekonomi. Seperti anak sulung Celia dan Angel, anak-anak mulai menyumbang penghasilan keluarga pada usia dini. Tetapi lebih dari ini: anak-anak pun setara dengan jaminan sosial. Pemerintah mereka tidak menyediakan jaminan sosial atau asuransi medis, dan pengangguran. Ini memotivasi orang untuk megandung lebih banyak anak, karena bila orang tua menjadi lebih tua untuk bekerja atau tidak memiliki pekerjaan, anak-anak mereka akan berganti mengurus mereka. Semakin banyak anak akan semakin besar dukungan yang akan mereka terima.

Bagi orang-orang yang hidup di bangsa-bangsa yang palin berindustrialisasi, mempunyai banyak anak tampak seperti sebuah tindakan yang tidak rasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun