Keempat unsur sifat manusia di atas yang dikenal dalam suku batak merupakan akar dari seseorang yang suka ngomongin orang, bahkan menjelek-jelekkan orang di belakang.
Orang yang memiliki karakter seperti HOTEL itu ketika bertemu dengan orang yang memiliki karakter yang sama akan muncullah yang namanya omongan tetangga atau bisik-bisik tetangga.
Punya sifat buruk HOTEL tadi menjadi pemicu dan pendorong seseorang itu untuk selalu gosipin orang atau omongin orang yang mengarah kepada tindakan menjelek-jelekkan tetangganya tanpa ada penyebab yang dilakukan oleh orang yang menjadi objek dari omongan tetangga itu.
Saya juga termasuk orang yang menjadi objek dari omongan tetangga di tempat kami tinggal. Di lingkungan kami tinggal, ada beberapa ibu komplek yang profesinya hanya sebagai ibu rumah tangga, di mana setiap harinya selalu ngerumpi di rumah salah satu dari mereka.
Hal itu kami ketahui dari salah seorang tetangga kami sebut saja si "A", yang menanyakan kepada kami apa benar seperti yang diomongkan oleh ibu-ibu komplek kami itu jika kami tidak memberikan apa-apa pada saat Natal tahun lalu. Itu mengapa pembantu kami tidak bekerja lagi di rumah kami seperti biasanya karena mengatakan tidak menerima sesuatu hadiah natal.
Begitulah omongan tetangga terhadap saya dan istri saya yang hendak ditanyakan oleh si "A", tetangga kami yang tidak sengaja ikutan nimbrung tersebut.
Pada saat mendengar cerita tetangga kami si "A", saya cukup meresponnya dengan hati dan kepala dingin dan tidak langsung tersulut emosi sehingga saya bisa menjelaskan dengan lugas kondisi yang sebenarnya.
Dalam hati saya bertanya, apa urusannya ibu-ibu komplek tentang hal itu. Tapi ya sudahlah, saya hanya tertawa simpul menanggapinya. Karena pada saat itu saya selalu memegang kalimat bahwa ketika kita diomongin orang atau tetangga, itu tandanya saya itu selangkah lebih maju dari mereka.
Dan ketika menghadapi situasi diomongin oleh tetangga, hal yang utama adalah berusahalah untuk merespon omongan tetangga itu dengan bijak dan selalu berusaha untuk tidak menanggapi dengan serius.
Karena ketika menanggapinya dengan serius, bisa-bisa menyulut emosi kita yang bisa mengakibatkan kita jadinya berantam dengan tetangga dan membuat disharmoni bertetangga. Bahkan yang paling fatal, bisa menjurus kepada tindakan yang menyakiti secara fisik.