Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan di Tengah Pandemi: Ada Sesuatu yang Berbeda dari Tahun Lalu namun Punya Makna yang Sama

14 April 2021   11:39 Diperbarui: 14 April 2021   11:43 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana terkini di Masjid Nabawi Madinah menjelang bulan suci Ramadhan. Foto/dok SINDOnews

Saudara kita yang beragama muslim kembali menyambut bulan ramadan bulan yang suci. Ramadan memiliki keistimewaan menjadi momentum bagi setiap umat muslim untuk memperbanyak amal kebaikan dan ibadah seluas-luasnya.

Sebagai wujud memperbanyak ibadah dan amal kebaikan, setiap umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh menahan lapar dan haus mulai dari terbit sang fajar hingga terbenamnya matahari.

Ramadan tahun ini, kita semua menyadari betul bahwa negara kita terkhusus umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh masih ditengah situasi pandemi covid 19 yang belum juga usai walaupun program vaksinasi sudah dilaksanakan oleh pemerintah.

Berbagai pengetatan dengan program PSBB, PPKM Jawa Bali dan PPKM Mikro yang dilakukan oleh pemerintah tahun lalu membuat masyarakat terbatas aktivitas kesehariaannya termasuk aktivitas umat muslim yang tidak diperbolehkan dalam melakukan sholat tarawih di mesjid karena dikhwatirkan akan meningkatkan kasus penyebaran virus covid-19 sehingga umat muslim dianjurkan melakukan sholat tarawih di rumah saja.

Namun tahun ini, walaupun merayakan ramadan ditengah pandemi ada sesuatu pembeda dengan tahun lalu. Pembeda itu adalah sebelumnya tidak bisa melaksanakan shalat tarawih di mesjid, namun tahun ini pemerintah sudah memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan melakukan shalat tarawih di mesjid dengan mengikuti sejumlah ketentuan.

Pelaksanaan shalat tarawih berjemaah di mesjid hanya boleh dilakukan di daerah yang berstatus zona kuning dan zona hijau sementara zona merah dan zona orange tidak diperbolehkan untuk melaksanakan sholat tarawih di mesjid.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Agama tentang panduan ibadah pada Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah. Sesuai Surat Edaran tersebut, ada sejumlah poin yang harus diperhatikan dalam pengaturan kegiatan ibadah Ramadhan di zona aman diantaranya :

Pertama, shalat lima waktu, tarawih, witir, tadarus, dan iktikaf dilaksanakan dengan pembatasan kehadiran jemaah, paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid dan mushala dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat

Kedua, pengajian, ceramah, tausiah, kultum Ramadhan, dan kuliah subuh dibatasi paling lama dengan durasi 15 menit.

Ketiga, kegiatan sahur dan buka puasa dianjurkan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.

Keempat, dalam hal kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan di daerah berkategori zona aman.

Situasi ramadan tahun ini adalah proses pembelajaran dari tahun lalu dimana setidaknya para pihak terlebih pemerintah didorong untuk bekerja lebih ekstra dalam menanggulangi pandemi covid-19 agar kurva kasus konfirmasi positif covid-19 melandai yang nantinya diharapkan pelonggaran aktivitias masyarakat disegala lini dapat dilakukan.

Harapan dan menjadi doa kita bersama khususnya di bulan suci ramadan kali ini, pandemi ini segera berakhir dari negara kita tercinta ini, sehingga semua lini sektor kehidupan kembali menggeliat seperti sedia kala.

Apa yang menjadi anjuran dari pemerintah yang di jabarkan dalam Surat Edaran Menteri Agama R.I. terkait aturan selama menjalankan ramadan hendaknya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sehingga tidak menciderai harapan pemerintah dan kita bersama dalam mencegah dan mengurangi penyebaran virus covid-19.

Walaupun adanya pelonggaran dengan diperbolehkannya melakukan shalat tarawih berjemaah di mesjid bukan berarti situasi sudah kembali normal dan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Menjalankan puasa selama sebulan penuh yang walaupun masih ditengah pandemi dengan sejumlah pelonggaran aktivitas, tetapi memberikan makna yang sama bagi setiap umat islam. Tidak lantas mengurangi niat tulus dalam menjalankannya, karena apapun dan bagaimanapun situasinya, menjalankan ibadah puasa adalah semata-mata untuk  melakukan amal baik dan ibadah yang seluas-luasnya.

Sebab, Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan bagi umat islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun