Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Setia Pada Hal Kecil, Agar Dipercaya Pada Sebuah Hal yang Besar

7 Februari 2021   22:09 Diperbarui: 8 Februari 2021   03:08 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
renungankristiani.com

Kita saat ini dicekoki dengan budaya instan. Tanpa melakukan apa-apa kita dapat uang, dapat ini dan itu. 

Ketika kita diberi pekerjaan oleh atasan, bukan langsung menyelesaikan pekerjaan, tetapi malah mengeluh atau lebih parah lagi bersungut-sungut.

Mungkin merasa beban pekerjaan itu hanya dibebankan kita sendiri. Padahal dikantor itu masih ada karyawan yang bisa mengerjakannya. 

Bersungut-sungut, mengeluh akan pekerjaan secara tidak langsung akan membuat kita menjadi malas untuk segera menyelesaikannya.

Terlintas dalam pikiran untuk menunda pekerjaan. Yang pada akhirnya akan membuat penilaian atasan kepada kita tidak baik. 

Tentu pimpinan perusahaan tempat kita bekerja akan mempertimbangkan kinerja kita sebagai dasar untuk promosi jabatan.

Ketika kita diberi beban pekerjaan apapun itu oleh atasan kita atau siapapun, baik dirumah, di kantor atau di mana saja, 

apakah itu mendatangkan keuntungan atau tidak secara langsung untuk kita hendaknya kita mengerjakannya dengan setia. 

Karena itu akan membentuk karakter kita menjadi manusia yang setia.

Apa saja yang dijumpai oleh tanganmu, kerjakanlah itu dengan setia

Ketika kita melakukan pekerjaan yang dibebankan kepada kita oleh pimpinan kita di kantor tanpa menunda-nunda, tentu pimpinan kita akan memperhatikan dan mempertimbangkan serta mencatat kesetiaan kita itu dalam penilaiannya yang suatu saat nanti akan kita terima hasil berupa promosi kenaikan jabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun