Maka pengunjung dapat memanggang obahan masakannya sendiri. Mulai dari daging sapi, ikan laut, serta ayam. Dengan memanggang sendiri, maka pengunjung bisa dengan leluasa menentukan tingkat kematangannya. Soal selera memang bisa bermacam-macam. Ada yang suka hasil yang matang, selebihnya ada pula yang setengah matang.
Walaupun memanggang sendiri, urusan rasa tak pelu dikhawatirkan. Bumbu sudah dipersiapkan dengan takaran yang pas. Kita tinggal melakukan aktifitas memanggang yang berada di tengah meja. Agar tidak "kagok" dalam memanggang terutama para pemula. Kru resto sebelumnya memberikan arahan dan penggunaan alatnya.
Tidak dipungkiri anggapan dari masyarakat kebanyakan bahwa masakan asia timur (Tiongkok, Jepang, ataupun Korea) kurang terjamin kehalalannya. Dan itu tidaklah salah karena memang masakan dari daerah tersebut ada yang menggunakan bahan yang dilarang dalam ajaran Islam, seperti alkohol dan unsur Babi beserta turunannya.
Untuk bisa dinikmati secara luas terutama kalangan muslim. Ario menjamin bahwa semua bahan yang dipakai dalam restonya tidak menggunakan bahan yang dilarang tersebut.
Ia sangat ketat dalam hal itu, yang memilih pemasok yang sudah bersertifikasi halal dari lembaga yang berwenang. Dan ia menjamin bahwa tanpa bahan alkohol dan unsur Babi, untuk rasa bisa tak terlampau jauh bedanya.
Sedangkan untuk homestay-nya sendiri dalam pelayanan menerima tamu menggunakan cara syariah. Di mana dalam pengertian sederhananya Aventree tak sembarangan dalam menerima tamu. Perlu adanya memilah dan memilih.
Tamu yang datang tidak diperkenankan membawa pasangan yang bukan sahnya. Untuk para tamu diminta menunjukkan surat resmi yang berlaku. Seperti KTP, KK, bahkan sampai kartu nikah.
Ario juga bercerita bahwa "kecolongan" pasti ada, karena memang ada tamu yang "nakal". Ia mencontohkan ada tamu yang bilangnya datang sendiri, tetapi pada malam hari ternyata ada yang datang ke kamar padahal bukan pasangan sahnya.
Untuk memgatasi hal tersebut ia selalu menekankan kepada para kru untuk menegakkan sesuai SOP yang ada. Tetap dengan cara yang sopan namun elegan. Tamu akan diberi pegertian untuk mematuhi aturan yang berlaku di Aventree tersebut.
Untuk menjadi bagus ternyata tidak perlu mewah ataupun mahal, di Aventree membuktikannya. Beberapa property dan dekorasi baik di resto dan homestay-nya sengaja menggunakan kayu yang bekas pakai (rekondisi). Hal ini dapat terlihat pada kursi dan bangku di resto.