Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalah

2 Desember 2017   23:43 Diperbarui: 3 Desember 2017   00:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berulangkali suara sumbang itu.

Mengiang ditelinga tanpa nada.

Bising merusak lamunan panjang.

Membuyarkan harapan yang dibangun.

Setelah lama disusun lewat mimpi.

Akirnya harus kandas.

Kalah dengan suara hati sendiri.

Tanpa memberi ruang menahan diri.

Sementara diluar hujan menari.

Berlari sendiri tak mau mengerti sakitnya hati.

Ditikam perasaan tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun