Saya ingat betul hari ketika saya pertama kali mendengar tentang Gerai Dinar. Kala itu, tahun 2011, banyak teman di lingkaran pertemanan saya mulai membicarakan tentang sebuah "investasi emas berbasih syariah" yang menjanjikan keuntungan berbasis syariah. Seorang Teman, Bernama Wahyu mengajak saya bergabung dengan Pembelian Dinar Fisik dan Digital, akhirnya saya dan beberapa teman ikut,membeli dinar Fisik tapi saya cenderung digital, dan Masuk Group Dinar Surabaya, gerai dinar hingga awal 2020 masih aman.
 Gerai Dinar Janjinya muluk-muluk: keuntungan tetap  per bulan dari titip dinar digital emas. Ustadz Muhaimin Iqbal, pendirinya, digambarkan sebagai sosok religius yang jujur dan berintegritas. Website mereka, www.geraidinar.com, terlihat profesional, penuh testimoni sukses, dan penjelasan tentang "visi ekonomi umat".
Saya tergiur. Setelah menimbang-nimbang dan melihat beberapa teman yang sudah menerima bagi hasil berbasis syariah, saya memutuskan untuk ikut. Saya menginvestasikan sebagian besar tabungan saya, berharap bisa mendapatkan tambahan penghasilan yang halal dan berkah. Dengan penuh keyakinan, saya transfer uang dan menerima semacam "dinar digital"
Beberapa bulan pertama, semua berjalan lancar. Keuntungan bulanan masuk tepat waktu ke rekening saya, sesuai yang dijanjikan. Ini membuat saya semakin percaya dan bahkan sempat merekomendasikan Gerai Dinar kepada beberapa kerabat. Euforia ini terasa nyata. Saya membayangkan masa depan yang lebih baik, terbebas dari beban finansial.
Namun, perlahan, awan mendung mulai menggantung.
Tahun 2020, masa Covid 19, Awalnya, pembayaran profit mulai terlambat. Satu hari, lalu tiga hari, lalu seminggu. Alasan yang diberikan selalu sama: "ada kendala teknis," "bank sedang maintenance," atau "banyaknya permintaan penarikan sehingga antrian panjang." Mereka selalu meminta kesabaran dan menjamin bahwa uang pasti akan masuk.
Saya mulai khawatir, tapi janji-janji manis Ustadz Muhaimin Iqbal di grup WhatsApp dan email membuat saya sedikit tenang. "Mohon doanya, umat, agar kami bisa mengatasi tantangan ini. Keuntungan Anda amanah kami,di saat itu saya mulai Curiga
Ketika saya mencoba menarik Dinar Digital awal saya, prosesnya menjadi sangat sulit. Telepon tidak dijawab, email tidak dibalas. Kantor yang dulunya megah, tiba-tiba terlihat sepi. Para staf yang dulu ramah, kini seolah menghilang. Setiap kali saya berhasil menghubungi seseorang, mereka hanya bisa bilang, "Sedang dalam proses, Pak/Bu, mohon bersabar Penjualan aset P. Iqbal"
Saya terus menunggu. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. bulan berganti tahun, Keuntungan yang dijanjikan tidak pernah masuk lagi. Modal saya tidak bisa ditarik. Situs www.geraidinar.com yang dulunya aktif, kini sudah tidak lagi Interaktif sama sekali. Ustadz Muhaimin Iqbal dan timnya seperti lenyap ditelan bumi, meninggalkan jejak kekecewaan dan kerugian yang mendalam.
Bahkan saya Juga, bertanya ke Agen Gerai Dinar  Surabaya bahkan Mendatangi rumahnya, Pak Haryo... jawabnya saya kurang tau mas, dan sudah tidak aktif di gerai dinar, engak habis pikir bagaimana beliau tiap hari seolah2 juga bermain dinar hari ini ada dinar 3 di jual dengan harga sekian saya diskon, sebelum tahun 2020, tapi sekarang Seperti Dinar Digital Kami Raib
Kondisi saya yang sakit habis kecelakaan di tahun 2024, sempat tak habis pikir dengan Pola mereka yang menipu kami berbasis syariah. isinya hanya janji dan janji saya... september 2024 nanti bulan oktober, nanti bulan januari 2025, nanti dan nanti  sampai saat ini.Â