Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Sajak Atas Kau Tuhan dalam Kasih Ramadhan

30 Mei 2018   23:00 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:12 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini dimana semua keluh kesah telah tertempa menjadi sebuah asa yang belum menjadi sebuah nyata, dikala gundah dan resah menjadi sebuah simponi yang menarik ulur waktu.

Kita berjalan menyusuri lorong gelap yang tak tahu dimana kita berpijak untuk berjalan, bahkan tak tahu apakah didepan masih terdapat batas cahaya.

Aku menyadari semua rasa yang kau berikan untuk menebus sebuah bayang waktu ilusi ini, kau berikan aku sebuah masa untuk aku pergunakan dalam indah.

Waktu memang akan menemani kemanapun insan ini berpijak, entah dalam peraduanya atau ditempat ketika mimpi bergejolak, kau tak pernah sekalipun membiarkan eosi liar ku menjadi nyata seperti itu.

Sulit ketika aku sadar jika masa ku seudah terlampau ku tinggalkan dan ku tukar dengan porak-poranda dunia fana.

Aku menjauh dari kedamaian abadi yang telah kau berikan jauh sebelum lajur ini menjulang menembus keraguan.

Kau tetap membimbing ku hingga kau pertemukan hamba pada janji untuk bersahabat dengan tanah, bersahabat dengan dingin dan sunyi.

Aku tersadar jika jalur yang hamba pijak bukan untuk kita sia-siakan menjadi butiran pasir yang tak tentu arah atau menjadi butiran debu yang hilang arah.

Hari ini kau menunjukan cahaya abadi yang kau berikan kepada ku sebagai sebuah lentera yang ku gunakan untuk menembus dan menebus dosa.

Kau memberikan masa ku kembali, kau hapuskan semua noda hitam dalam relung ini.

Kau tunjukan jika kesempatan untuk mencari kebenaran atas semua pertanyaan.  Kau memberikan sebuah asa baru, memberikan pengarapan baru agar ku bisa hidup dalam terang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun