Mohon tunggu...
Heru Mei Giantoro
Heru Mei Giantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka mempelajari hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Materi Modul 3.2 Calon Guru Penggerak

26 Februari 2023   16:30 Diperbarui: 26 Februari 2023   16:37 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kaitan Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan Materi pada Modul Sebelumnya

Oleh: Heru Mei Giantoro

CGP Angkatan 6 

SMK Negeri 1 Bukateja - Kabupaten Purbalingga

 

  1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah pemimpin yang mampu mengidentifikasi sumber daya yang ada di komunitas sekolah untuk dapat dijadikan asset/kekuatan dalam mengembangkan dan memajukan sekolah untuk menjadi komunitas yang handal. Pemimpin pembelajaran yang baik dalam mengelola sumber daya yakni memfasilitasi untuk terwujudnya kolaborasi berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran juga harus memiliki pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset.

  1. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Sumber daya/asset yang ada di sekolah yakni (1) modal manusia; (2) modal sosial; (3) modal politik; (4) modal agama dan budaya; (5) modal fisik; (6) modal lingkungan/alam; (7) modal finansial. Apabila 7 aset utama tersebut dapat dikelola dengan tepat, maka akan sangat membantu dalam proses pembelajaran murid yang lebih berkualitas. Sebagai contoh:

Sekolah yang memiliki guru berkompetensi tinggi tentunya akan menciptakan pembelajaran yang Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, sehingga siswa menjadi termotivasi dalam belajar yang selanjutnya akan berdampak dalam hasil belajar murid. Apabila ada guru yang kompetensinya belum upgrade maka guru tersebut diberi kesempatan untuk mengikuti diklat.

  • Modal sosial;

Sekolah yang senantiasa menjalin kerjasama dengan stake holder yang ada seperti tokoh masyarakat, dunia usaha dunia industri (DUDI), Polsek, Koramil, Puskesmas, Kecamatan, BNN dan lain-lain, tentunya akan membantu proses pembelajaran murid di luar sekolah. Sebagai contoh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan Kerjasama dengan DUDI dalam rangka praktek kerja lapangan siswa (PKL)  

  • Modal politik;

Sekolah senantiasa dapat menjaga komunikasi yang baik dengan pemangku kebijakan tertinggi agar senantiasa mendapat dukungan dan petunjuk sesuai dengan regulasi dalam melaksanakan berbagai kegiatan di sekolah, khususnya kegiatan pembelajaran.

Sebagai contoh pada saat kepala sekolah akan mengambil sebuah kebijakan terkait dengan kegiatan pembelajaran sekolah di masa pandemi, maka perlu dukungan dan petunjuk dari kepala dinas Pendidikan atau kepala cabang dinas dalam menentukan metode pembelajaran di masa pandemi. Hal ini guna melindungi keselamatan seluruh warga sekolah khususnya siswa. Metode yang tepat juga akan mewujudkan pembelajaran yang berkualitas untuk murid.

  • Modal agama dan budaya;

Toleransi dan saling menghargai antar pemeluk agama dan keragaman kebudayaan yang ada di sekolah perlu dijaga. Hal ini guna mewujudkan komunitas sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan. Sehingga akan tercipta suasana belajar di ruang kelas yang baik, dan pembelajaran akan lebih berkualitas. Sebagai contoh yakni sekolah memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya. Hal ini tentunya akan sangat baik bagi rohani seluruh siswa yang nantinya akan berdampak juga terhadap ketenangan belajar siswa dan kualitas belajar siswa.

  • Modal fisik;

Sekolah yang memiliki modal fisik yang memadai dan baik tentunya sangat mendukung dalam mewujudkan kualitas belajar siswa di sekolah.  Modal fisik akan bermanfaat apabila dalam penggunaannya tepat dan optimal, serta perlu dilakukan kegiatan perawatan. Sebagai contoh dalam pembelajaran praktik di sekolah tentunya dibutuhkan alat dan bahan praktik yang dapat berfungsi dengan baik, selain itu juga sangat penting memperhatikan rasio alat dengan jumlah siswa. Tujuan pembelajaran praktik akan tercapai apabila didukung dengan alat dan bahan yang memadai.

  • Modal lingkungan/alam;

Sekolah yang baik yakni berada di lingkungan yang aman dan nyaman, jauh dari bahaya, bebas polusi dan pencemaran. Sekolah nyaman beberapa indikatornya yakni terdapat air bersih, udara bersih, pengelolaan limbah manusia dan limbah sampah dengan baik. Apabila lingkungan sekolah aman dan nyaman maka kualitas pembelajaran akan baik.  

  • Modal finansial 

Sekolah yang memiliki modal finansial yang baik tentunya kegiatan operasional sekolah juga akan baik. Namun sangat penting sekali dalam mengelola kondisi keuangan, yakni tidak ada penyimpangan terkait dengan penggunaan keuangan sesuai dengan regulasi dan aturan perundangan. Sekolah membuat rencana penggunaan anggaran sekolah (RKAS) yang dirumuskan oleh semua unit penggunaan anggaran sesuai dengan program kegiatan yang mendukung visi dan tujuan sekolah yang berpihak pada murid. 

Sekolah yang baik yakni sekolah yang selain mengandalkan dana dari pemerintah untuk operasional sekolah juga dapat memiliki usaha mandiri (Usman) yang diijinkan oleh regulasi dan perundangan, seperti teaching factory dan business center yang ada di SMK yakni kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa yang memiliki nilai guna dan nilai jual yang dibutuhkan oleh masyarakat.


  1. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. (Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya)
  • Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Triloka Pendidikan Ki Hadjar Dewantara salah satunya yakni Ing Ngarso Sung Tulodo, dimana kita selaku pemimpin pembelajaran harus dapat menjadi tauladan bagi seluruh warga sekolah. Pemimpin pembelajaran yang baik yakni mampu mengidentifikasi berbagai sumber daya yang ada di komunitas sekolahnya untuk menjadi asset yang selanjutnya dikelola untuk kemajuan dan pengembangan sekolah, khususnya yakni untuk kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid.

  • Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

Peran guru penggerak diantaranya yakni sebagai pemimpin pembelajaran dan mampu mendorong kolaborasi. Setelah menemukan sumber daya yang ada di sekolah dan merupakan asset, seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan mengoptimalkan asset tersebut untuk menjadi kekuatan dalam mengembangkan dan memajukan komunitas dengan berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah. Pemimpin pembelajaran yang memiliki pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset akan membuat dirinya dan warga sekolah saling berkolaborasi, menjadi lebih percaya diri terhadap komunitas(mandiri), inovatif, kreatif dalam mengelola asset demi kepentingan siswa.

  • Visi Guru Penggerak

Pemimpin pembelajaran yang memiliki visi baik yakni yang menatap tujuan dan impiannya dengan fokus pada prestasi, keberhasilan dan kekuatan/aset yang dimiliki oleh organisasi (inquiri apresiatif). Pemimpin pembelajaran ini akan senantiasa lebih optimis terhadap asset yang dimiliki organisasinya untuk keberhasilan mencapai visi organisasi (sekolah) yang berpihak pada murid.

  • Budaya Positif

Paradigma pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset (PKBA) percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi. Inti positif ini merupakan sumberdaya, potensi dan aset organisasi. 

Dalam implementasinya pada komunitas sekolah, setiap warga sekolah akan lebih mengoptimalkan hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, bukan dengan mencari-cari kelemahan dan kekurangan dari setiap warga sekolah yang dapat membuat suasana komunitas menjadi tidak nyaman. Dengan PKBA akan menumbuhkan budaya positif pada komunitas karena terfokus pada kelebihan/potensi bukan saling mencari kekurangan dari setiap anggota organisasi.

  • Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi akan lebih mudah dilaksanakan di komunitas sekolah, dikarenakan memiliki asset berupa modal fisik. Dengan modal fisik yakni sarana dan prasarana yang memadai maka seorang guru akan memiliki banyak pilihan untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa.

  • Pembelajaran Sosial Emosional

Sumber daya/asset yang ada pada komunitas akan memiliki nilai guna yang baik apabila dikelola dengan tepat. Pengelolaan sumber daya dipimpin oleh pemimpin pembelajaran dengan mengkolaborasikan seluruh warga sekolah, sehingga seluruh warga sekolah harus menyadari bahwa sumber daya/asset yang ada untuk kepentingan bersama/organisasi bukan kepentingan perorangan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang ada pada sekolah dibutuhkan kesadaran sosial dan kemampuan berelasi dari seluruh warga sekolah untuk memajukan komunitas sekolah.

  • Coaching

Salah satu sumber daya yang merupakan asset dari komunitas sekolah yakni modal manusia, yang dalam hal ini murid, guru dan tenaga kependidikan. Warga sekolah terkadang belum menyadari dan belum dapat mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah yang merupakan asset atau potensi komunitas. Dengan metode coahing pemimpin pembelajaran dapat menggali informasi dari guru, siswa dan tenaga kependidikan yang nantinya mereka akan menemukan sendiri potensi atau asset yang ada pada diri dan di sekitar mereka.

  • Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya yang ada pada komunitas sekolah juga harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Bagaimana asset-aset yang ada pada komunitas dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi bukan untuk kepentingan pribadi/perorangan (Individu lawan kelompok). Selain itu sumber daya/aset yang ada di sekolah bisa digunakan dan dirasakan asas manfaatnya oleh seluruh warga sekolah dengan adil (rasa keadilan lawan rasa kasihan), dengan memperhatikan tujuan jangka pendek dan jangka Panjang dari komunitas sekolah (jangka pendek lawan jangka Panjang).

  1. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum saya mempelajari modul ini dalam pengembangan komunitas sekolah, saya masih memiliki paradigma pendekatan berbasis defisit/kelemahan yakni masih melihat permasalahan dan kegagalan yang pernah dialami dalam kegiatan sebelumnya. 

Setelah mempelajari materi pada modul ini, saya mendapatkan pengetahuan bahwa visi, tujuan dan program sekolah akan lebih sukses dilaksanakan apabila kita sebagai pemimpin pembelajaran memiliki pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset. Yakni dengan melihat inti positif pada diri, keberhasilan dan prestasi yang pernah diraih, serta asset yang menjadi kekuatan dalam organisasi komunitas sekolah.

Setelah mempelajari modul ini juga saya mendapatkan pengetahuan terkait dengan 7 aset utama dalam suatu komunitas yakni modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan/alam, dan modal finansial. Sebelum mempelajari modul ini saya berfikir bahwa asset yang ada pada komunitas hanya berupa modal fisik saja seperti modal manusia, modal fisik dan modal finansial.

Setelah mempelajari materi pada modul ini saya akan segera memulai untuk melakukan aksi nyata sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya yang ada pada komunitas sekolah, mulai dari mengidentifikasi sampai mengelola sumber daya dengan melibatkan kolaborasi seluruh anggota komunitas sekolah untuk mewujudkan visi komunitas yakni menjadi komunitas sekolah yang handal yang berpihak kepada murid.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun