Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

KIB dan PDIP Bersatu Capreskan Ganjar

3 Oktober 2022   18:53 Diperbarui: 3 Oktober 2022   19:03 4423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa PAN harus banyak Belajar dari Nasdem?
Setidaknya data mengurai jika perolehan DPRRI Nasdem lebih besar dari perolehan PAN. Dalam pemilu 2019 Nasdem berhasil memperoleh 59 kursi dan PAN hanya memperoleh 44 Kursi. Kemudian jika menghitung jumlah menteri yang didapatkan, Nasdem memperoleh 3 jabatan di Kementrain ,sedangkan PAN sebagai partai paling buncit merapat di pemerintah hanya diganjar 1 kementrian.

Penulis melihat Ketum Nasdem sangat lihai dalam menahkodai partai berwarna biru tua tersebut. Nasdem sangat pintar memainkan peran sebagai partai yang mencari  capres potensial. Keahliannya  semakin sempurna ketika Nasdem dengan proses penjaringannya melalui mekanisme konvensi tersebut  mampu mengikat penuh capres yang dipilihnya.

Nasdem berhasil menelurkan capres potensial  dan menguasai penuh hak-hak politik penguasaan atas capres tersebut. Istilahnya Nasdem berada sebagai partai dengan potret penguasaan calon presiden secara penuh dan mengendalikannya dalam proses politik lanjutan. Surya Paloh lebih nyaman dalam posisi sebagai king maker kendati dalam posisi ini Ketum Nasdem harus belanja politik sangat mahal.

Proses pencapresan  di tahun 2019,Kiprah Nasdem berhasil mencuri perhatian khususnya bagimana Nasdem mendapatkan capres potensial di bawah penguasaan partai lain. Jokowi menjadi Presiden kedua kalinya adalah bagian hasil manuver politik darii Nasdem. Jauh-jauh hari sebelum pencapresan dimulai, justru Nasdem menebar jejaring untuk mendapatkan capres potensial yang akan dipasangkan dalam pilpres 2019-2024.

Alhasil Jokowi berhasil diambil dan dikuasainya melalui mekanisme pencapresan internal nasdem yang disebut sebagai konvensi. Nasdem berhasil menaikkan partainya dan juga bargaining politiknya dengan menjadikan  dirinya sebagai king maker bagi Jokowi.

Hari ini (03/10/2022) Nasdem melakukan hal sama dengan yang mereka kerjakan  pilpres  2019. Nasdem sudah tidak ingin mensia-siakan waktu agar segera deklarasikan siapa capres yang akan diusung. Nasdem sangat sensitif  dengan dinamika politik dan dengan segala konstelasi. Sangat tanggap dan pandai  menerjemahkan kemauan publik dan rente stage holder yang akan memberikan dukungan koalisi politik bagi Nasdem.

Anies Bawesdan mulai hari Senin, 03 Oktober 2022  resmi dicapreskan sebagai Capres 2024 dari Nasdem. Surya Paloh dalam pidatonya memberikan dukungan penuh pada Anies Bawesdan sebagai capres terbaik dari yang terbaik.

Disinilah  kecerdasan sang Surya Paloh memulai dan memainkan serangkaian  strategi politik baik untuk kepentingan internal partai atau posisi dalam koalisi lanjutan dengan partai lain. Surya Paloh menawarkan sebagai orang pertama  yang menggelar  Anies Bawesdan sebagai portofolio Capres dari Nasdem.

Sebelumnya, tiga elite partai Nasdem PKS dan Demokrat menggelar acara pertemuan pada tanggal 18 September 2022 . Cikal bakal komunikasi politik tersebut yang menjadi keputusan  hari ini Nasdem mendeklarasikan capres. Momentum tepat Surya Paloh mengambil langkah  berani sebagai inisiator deklarasi capres pertama kalinya terjadi.

Portofolio ini akan menjadi bahan posisi penting Nasdem untuk maju dan menggerakkan Koalisi Parpol yang akan dibangunnya. Nasdem harus bergabung dengan partai lain Anies  masuk bursa capres resmi 2014. minimal  harus mengantongi 115 kursi DPR,sementara Nasdem hanya 59 kursi.

Manuver Surya Paloh hari ini akan dianggap sebagai hari momentum kebangkitan untuk pengagum  dan simpatisan Anies, karenanya  Anies  diberikan panggung politik dari Nasdem. Dukungan dan simpatisan nasdem akan banjir, melimpah dan akan terus dipuja dan dipuji oleh pendukung Anies Bawesdan. Otomatis , Nasdem akan memperoleh elektoral partai yang melejit. Dukungan media mainstream yang dimilikinya juga mempunyai pengaruh besar dari penyebaran  pemberitaan baik di media on line ,tv atau  media cetak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun