Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Energi Hijau, Jokowi Berhasil Meyakinkan Elon Musk Datang ke Indonesia

17 Mei 2022   12:37 Diperbarui: 17 Mei 2022   13:18 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia ini sedang dihadapkan  persoalan  pemakaian dan ketersediaan energi dan akibatnya bagi peta jalan baru kelangsungan   kehidupan manusia  di Planet Bumi.  

Menjaga dan meneruskan kelangsungan peradaban yang sudah ada dan akan berlanjut dan terus berevolusi. Energi menjadi fenomena eknomi politik yang akan semakin memanas, menjadi fokus tarik ulur  perubahan struktur kekuatan geopolitik  dunia. Indonesian telah berhasil melakukan komunikasi isu  energi hijau pada level dunia.

Ucapan Presiden Jokowi membahas  berkaitan masa depan peradaban baru dan hubungannya dengan penyediaan energi  hijau telah menjadi pembahasan dan perdebatan publik  internasional .  Jokowi berhasil  menyita publik internasiona  berkaitan istilah energi hijau.

Setiap kali bertemu dalam pertemuan multilateral atua bilateral pejabat tinggi negara seperti dalam KTT AS- ASEAN  bulan Mei ini , isu energi hijau terus menjadi pembahasan krusial   dan menjadi bahan pembicaraan serta pendekatan    pemahaman yang sama  pentingnya kesadaran energi hijau untuk dunia. 

Diyakini jika dalam rencana KTT G20 di Bali akhir tahun 2022  ,Jokowi akan terus menyeret isu energi hijau ini bagian dari pembahasan penting dan Indonesia akan banyak menyakininya dunia jika Indonesia  mempunyai peran  vital untuk masa depan bagi manusia.  Jokowi tahu betul jika dunia sedang terjadi krisis energi dan juga krisis  ketersediaan cadangan sumber daya dan alternatif energi baru.

Energi Hijau adalah tema komunal  level dunia yang memperkenalkan dan menjual masa depan dunia baru yang ramah lingkungan dirancang dan dikembangkan dari material alternatif sumber daya alam yang tersedia. 

Energi hijau akan menjadi leading sektor energi baru dan potensi penguasaan  ekonomi dan politik  perdagangan dunia . Faktor kekuatan negara salah satunya penguasaan sumber daya alam dan teknologi untuk menciptakan energi hijau .

Sebenarnya yang dimaksudkan energi hijau itu apa ? Apa  yang menjadi nilai keuntungan dengan posisining / nilai tawar Indonesia sebagai tempat terbesar menyimpan potensial energi hijau ?

Ahli atau  pakar lingkungan dunia memberikan  berkesimpulan mengerikan  jika dengan keterbatasannya bumi mendaur ulang materi alamiah menjadi energi fosil ,oleh karenanya manusia harus segera keluar dari ketergantungan energi dari proses alam.  

Manusia selayaknya meninggalkan energi fosil limpahan alam secara gratis ,ratusan tahun lamanya telah dieksplorasi untuk kebutuhan energi dan turunan produk lainnya  . Energi fosil termasuk enegi dengan ketersediaan  sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui alias sekali pakai.

Jika bisa diproduksi atau  menemukan kembali material fosil  baru , di butuhkan waktu jutaan  tahun atau harus menyediakan  teknologi   teknik rumit bagi manusia.  Dan karenanya manusia untuk bisa bertahan lebih lama harus mencari atau mengganti alternatif energi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun