Mohon tunggu...
HERTI TAMBUNAN
HERTI TAMBUNAN Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Hidup Sehat dengan makan sayur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberadaan Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

16 Mei 2022   21:59 Diperbarui: 16 Mei 2022   22:22 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Sektor pertanian merupakan peran penting dalam perekenomian di Indonesia. Pada tahun 2019, nilai tambah dan tingkat produksi sektor pertanian, kehutan, dan perikan mencapi Rp. 1.354 triliun atau sekitar 12,4 persen dari PDB Nasional (BPS, 2020). Dalam sektor pertanian mendukung ketahanan pangan  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sektor pertanian selain berperan sebagai penyedia pangan,bahan baku industry dan sumber devisa, juga menjadi tumpuan 70% penduduk khususnya yang tinggal di pedesaan. Dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai usahatani pertanian rakyat, yaitu suatu usaha pertanian keluarga (pertanian subsisten atau setengah subsisten) dimana diproduksi bahan pangan utama seperti beras, palawija dan tanaman hortikultura yang sebagian besar hasilnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga.

Secara umum usahatani dilakukan dengan dua tujuan, yaitu : usahatani sebagai way of life dan usaha tani sebagai farm business. Tujuan way of life usahatani hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga (subsisten), sedangkan sebagai farm business usahatani dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.

Faktor tenaga kerja berpengaruh negatif dan lama berusahatani berpengaruh positif terhadap pendapatan usahatani, dan tidak optimal. Jika biaya tenaga kerja naik maka pendapatan akan menurun, dan jika keterampilan usahatani meningkat maka pendapatanpun akan meningkat.

Dalam usahatani semua tenaga kerja yang dilakukan selama proses produksi harus diperhitungkan, baik yang dilakukan oleh tenaga kerja pria, wanita, anak-anak, ternak ataupun tenaga mekanik. Adanya perbedaan jenis kelamin menyebabkan jumlah curahan kerja dalam keluarga petani berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja pengaruh tenaga kerja dalam proses produksi pertanian?

2. Apa saja perubahan struktur tenaga kerja pertanian berdasarkan umur?

3. Apa saja faktor-faktor penyebab keengganan generasi muda bekerja di pertanian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun