Saya suka membaca novel, terutama kisah petualangan dan detektif. Buku-buku itu telah begitu sering saya baca semenjak kecil. Ketika SD, semua karya Enid Blyton terutama tentang detektif anak-anak sepertinya sudah terbaca.
Lalu kemudian ketika SMP bacaan meningkat dengan cerita detektif dewasa, karya Agatha Chistie. Buku novel Agatha Christie yang pertama kali saya beli adalah berjudul “Pembunuhan di Atas Orient Express”, dengan detektif Belgianya yang terkenal Hercule Poirot.
Sebenarnya ini karyanya yang ditulis tahun 1934, oleh karena itu di zaman itu kereta api Orient Express adalah termasuk moda transportasi yang utama di belahan bumi Eropa.
Nah karena itulah, tidak salah jika kata-kata Orient Express itu begitu melekat dalam pikiran saya. Salah satunya adalah ketika jalan-jalan menyusuri kota Brussel, begitu melihat hotel dan kafe kecil dengan nama Orient Express, lalu ingatan kembali mengingat nama kereta api itu. Cerita perjalanan itu sudah saya tuliskan di sini.
Oleh karena itu ketika di Istanbul saya menginap di hotel di kawasan Sirkeci. Ingatan tentang kereta api Orient Express itu datang kembali, karena stasiun Sirkeci setiap hari kami lewati.
Lagipula, dari jendela kamar hotel dari atas kami juga bisa melihat bagian dalam stasiun yang terbuka itu. Kenapa ingatan melayang ke kereta api Orient Express?
Menurut referensi, mulai tahun 1884, kereta api Orient Express mulai beroperasi dan berangkat dari Gare de I’Est di Paris, melintasi Strasbourg, Karlsruhe, Stuttgart, Ulm, Munich, Vienna, Budapest, Bucharest, Rousse, Varna, dan berakhir di Sirkeci, Istanbul.
Stasiun Sirkeci ini adalah perhentian terakhir kereta api Orient Express. Setelah beberapa kali terakhir jalurnya banyak terpotong, akhirnya tahun 2009 Orient Express mulai ditarik tidak beroperasi, setelah kurun waktu 130 tahun lebih.