Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips agar Anak Bisa Tumbuh dalam Komunitas

13 Maret 2023   06:53 Diperbarui: 13 Maret 2023   07:07 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penonton lomba dance K-Pop di sebuah mal. (Dok. Pribadi)

Sabtu (11 Maret 2023) lalu, putri saya ikut "meramaikan" konser Blackpink, dengan diundang oleh panitianya, untuk mengisi salah satu rangkaian acara konser dari artis K-Pop tersebut. Putri saya tidak sendiri karena yang diundang adalah komunitas dance-nya, sekitar 40 orang. Bahkan, menurut cerita putri saya, beberapa anggota komunitasnya diwawancarai salah satu stasiun TV nasional, untuk dimintai tanggapan tentang para artis Korea, yang kini masih mendunia. Putri saya memang aktif di komunitas dance yang rutin tiap minggu latihan joget dengan latar musik lagu-lagu K-Pop.

Tidak cukup hanya latihan rutin, putri saya dan komunitasnya secara kontinu ikut lomba dance yang diadakan beberapa pihak, seperti mal dan hotel, juga mengisi beberapa acara pentas seni. Terakhir, beberapa minggu lalu putri saya dan grup dance-nya meraih juara 3 lomba dance yang diadakan sebuah hotel di Jakarta. Kemudian, minggu ini ada dua lomba yang akan diikuti, yakni lomba dance mewakili sekolahnya untuk acara lomba dance tingkat SMA yang diadakan sebuah universitas di Bogor. Satu lagi, lomba dance yang diadakan di sebuah mal yang terletak di daerah Jakarta Pusat. 

Tumbuh dalam Komunitas

Putri saya tergabung dalam komunitas tari atau dance, terutama untuk lagu-lagu K-Pop, sejak duduk di bangku SMP. Awal mulanya ikut seleksi atau audisi, dan lolos, lalu bergabung, hingga saat ini. Komunitas dance K-Pop ini jumlahnya sangat banyak, berisi para remaja yang masih sekolah, kuliah, hingga yang sudah bekerja. Mereka sangat aktif latihan rutin dan mengikuti beragam acara, baik itu lomba atau ikut event-event tertentu. Bersama komunitasnya putri saya sangat nyaman, bahagia, dan banyak cerianya dibanding lelahnya. Setiap pulang latihan nari, wajah putri saya cerah, dunia seakan menjadi miliknya. Tumbuh dalam komunitas yang disukainya membuat kehidupan putri saya penuh warna.

Banyak hal bisa diperoleh putri saya selama ini aktif dalam komunitasnya. Setidaknya, pertama, putri saya mendapatkan pengalaman baru bagaimana ia harus ikut seleksi atau audisi, kemudian beradaptasi dengan kawan-kawan barunya.  Kedua, tumbuhnya keberanian baru, seperti mulai berani berangkat dan pulang sendiri naik kereta KRL menuju tempat latihannya. Putri saya menjadi mengenal moda transportasi menuju suatu tempat, cara menggunakan perangkatnya untuk memesan kendaraan misalnya, dan seluk-beluk lainnya tentang kendaraan umum mulai dari ojek online, commuter line, hingga MRT. 

Ketiga, putri saya mengenal pergaulan, empati, tolong-menolong, kekompakan tim jogetnya, dan ini akan sangat bermanfaat untuk cara hidupnya kelak jika sudah mengenal dunia kerja atau kehidupan sosial yang lebih luas. Keempat, kreativitas. Seni, termasuk dance, adalah salah satu bentuk kreativitas, dan putri saya mulai mengenal dunia tersebut; dunia kreativitas yang sangat penting untuk mengisi hidup dengan beragam persoalannya. Putri saya pun mulai bisa menciptakan gerak tari sendiri ketika mengikuti lomba tari yang tidak bersentuhan dengan K-Pop. Bibit kreativitas inilah yang bisa lahir salah satunya dari komunitas. 

Dukungan Orangtua

Para remaja yang mengembangkan hobinya dalam suatu komunitas tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan orangtua. Sebagai orangtua, saya mendukung anak saya ini dari segi finansialnya, misalnya memberikan uang saku dan uang transportasi. Dari sisi psikologis pun, orantua perlu memberikan support ketika si anak mengembangkan hobinya dalam suatu komunitas. Saya, misalnya, memberikan motivasi ketika putri saya dan komunitasnya ikut lomba. "Latihan yang baik, jangan takut kalah, yang penting bisa bergaul dengan kawan-kawanmu dengan enjoy." Itu motivasi sederhana yang sering saya berikan.

Tidak setiap orangtua memberikan dukungan kepada anaknya untuk mengembangkan hobi. Beragam alasan dan kondisi tentu melatari hal tersebut. Namun, yang perlu diingat oleh orangtua, selama hobinya baik dan komunitasnya baik serta tidak salah pergaulan, alangkah baiknya orangtua berupaya memberikan dukungan. Itu sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, sehingga mereka bisa menikmati hidup di hari ini dan hari esok dengan menyenangkan. 

Perhatikan Keseimbangan Sekolah dan Hobi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun