Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepasang Mata....

5 Juni 2023   14:55 Diperbarui: 5 Juni 2023   15:41 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya cukup senang ketika mendengar ada long week end di minggu kemarin. Karena rencana bertemu dengan anak dan menantu yang sudah lama tidak berjumpa, bisa terealisir. Sejenak meluangkan waktu dari hal-hal yang rutin yang biasa dilakukan oleh anak pertama dan kedua beserta menantu. Dan membayangkan kumpul di kota Bandung, tempat anak bungsu tinggal, sungguh membahagiakan bagi penulis berdua isteri. Apalagi sudah ada rencana bersama untuk cuci mata dan mecoba kuliner di kota Bandung.

httpspixabay.comidphotospagi-kota-bandung-gunung-perkotaan-7341522
httpspixabay.comidphotospagi-kota-bandung-gunung-perkotaan-7341522

Memang betul apa kata ungkapan, Mata adalah jendela dunia. Karena sejatinya mata sangat punya peranan penting dalam kehidupan kita. Adanya kelainan atau bahkan terjadinya gangguan pada sepasang mata kita, dapat berdampak besar bahkan memungkinkan terjadinya pengaruh yang sungguh luar biasa pada langkah ke depan. Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan semua rencana yang tersusun, bisa berantakan hanya karena ada gangguan di sepasang mata kita.

Malam Rabu tanggal tiga puluh bulan Mei, saat turun dari mobil sehabis ke rumah seorang kawan, tiba-tiba isteri penulis berkata, koq lampu di rumah gak stabil ? Saat itu penulis katakan, semua lampu biasa saja koq. Tetapi sekali lagi dia bilang, aku melihat kilatan cahaya seperti sinar blitz yang berulang-ulang. Dan sampai masuk ke dalam rumahpun isteri penulis masih merasakan kilatan cahaya terus mengikutinya. Bahkan saat mau tidurpun di tengah ruang kamar yang gelap, dia masih merasakan kilatan cahaya terus berpendar.

Rasanya ada tanda tanya besar, apa yang sedang dialami isteri penulis. Apakah ada gangguan pada sepasang matanya ? Sekilas ingat pelajaran Biologi yang diajarkan di sekolah menengah atas, bagaimana peranan mata sebagai salah satu organ tubuh yang amat sangat luar biasa dalam memberikan kemampuan untuk melihat jendela dunia di sekeliling kehidupan kita.

pexels-mathias-reding-14806270
pexels-mathias-reding-14806270

Teringat bagaimana guru biologi saat itu menjelaskan, akan keberadaan sepasang mata kita dengan segudang kemampuannya dapat memberikan banyak faedah penting untuk kehidupan sehari-hari. Memang betul mata dapat diibaratkan sebagai pelita tubuh. Sebab tanpa memiliki kemampuan melihat yang baik, ada kecenderungan kita akan banyak kehilangan sesuatu yang berharga di dunia ini.

Sebelumnya, kami berdua sudah sepakat, akan berangkat ke Bandung pada hari Rabu tanggal tiga puluh satu Mei. Dan bagi penulis sendiri, persiapan sudah cukup matang. Bahkan sebagian perlengkapan sudah masuk ke dalam mobil. Tetapi apa yang dialami oleh isteri membuat kami menunda keberangkatan.

Kondisi yang dialami oleh isteri penulis sampai hari Rabu malam tidak berangsur surut. Bahkan ada kecenderungan kilatan cahaya blitz frekuensinya makin cepat. Terlebih hari Kamis pagi, isteri penulis secara tiba-tiba juga merasakan ada bayangan benang-benang bak sarang laba-laba di penglihatan matanya.

Melihat kondisi yang makin mengkhawatirkan, segera kami bergegas ke Klinik Mata Nusantara yang ada di kota kami, untuk memeriksa dan berkonsultasi dengan dokter mata yang sudah pernah menangani mata isteri penulis. Jadi ini untuk ketiga kalinya, kami datang ke dokter mata dengan kasus yang berbeda. Bersyukur dari hasil foto retina dan pemeriksaan detail, kondisi retina mata isteri penulis, dinyatakan baik dan normal. Cahaya sinar blitz yang timbul maupun bayangan sarang laba-laba, adalah murni karena faktor penuaan, yang disebabkan cairan di kelopak mata menjadi berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun