 Kemenkes menghimbau pada tenaga kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat cair ataupun sirup.Sebagian tidak keberatan dan memilih puyer. Namun, tak sedikit yang ngeyel meminta obat sirup. Mereka menolak tablet, kapsul, maupun puyer. Alasannya, anak bakal susah menenggak dan mual lantaran rasa pahit.Â
Tetapi dilapangan masih banyak orang tua tidak memperdulikan himbauan itu  dengan alasan obat dari apotik terutama obat syrup buat anak demam contoh antibiotik Amoxixilin. Obat satu ini paling laris terjual secara bebas di apotek, toko obat bahkan warung-warung kecil.Â
Penggunaannya pun tidak tepat yakni untuk flu, batuk, demam, padahal antibiotik bukanlah untuk virus. Saya sendiri juga mengalami hal demikian,jika anggota keluarga sakit pasti yang dicari obat di apotek dahulu.
Tidak langsung pergi kedokter,alasanya  Dokterpun sering memberikan resep obat-obatan  yang mudah kita dapatkan dan dijual bebas di apotek.
Kalau sudah ada larangan begini,apa yang harus kita lakukan?
Untuk sementara pemerintah menganjurkan agar kita mengkosumsi obat-obatan yang berbentuk Pil atau tablet.Tetapi banyak orang tua yang enggan mengunakan obat PIL atau Tablet,jalan satu-satunya kembali ke bahan alami,salah satunya racikan dari tanaman obat yang kita buat sendiri.Ya walaupun racikan obat dari tanaman tidak seampuh obat yang dijual diapotik tapi setidaknya kita sudah dapat menjaga dampak negatif dari obat-obatan dalam bentuk syurup  yang selalu kita berikan disaat anak demam.
Apakah anak mau meminum racikan obat dari tanaman yang kita buat?
Bagaimana dengan khasiatnya?
Menurut saya khasiat obat yang berasal dari tanaman memang reaksinya tidak secepat obat Parachetamol dan sejenisnya.
Pengalaman saya ketika anak terserang demam  yang saya lakukan adalah :
1. kompres dengan air hangat jika suhu badan anak panas,adapun bagian-bagian yang saya kompres adalah,Kening,ketiak,dan selangkangan ,Mungkin terasa Ribet bagi sebagian orag tua.
