Mohon tunggu...
Herman Zamani
Herman Zamani Mohon Tunggu... -

Mencoba melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

OKI Pulp & Paper Dongkrak Posisi Industri Pulp & Paper Nasional di Mata Dunia

1 Maret 2016   17:55 Diperbarui: 1 Maret 2016   18:14 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menteri Perindustrian, Saleh Husin dalam kunjungannya ke pabrik OKI Pulp & Paper Mills, Sumsel (Foto: koleksi Kementerian Perindustrian)"][/caption]

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat ini industri pulp dan kertas nasional masing-masing menghasilkan 8 juta ton/tahun untuk pulp dan 13 juta ton/tahun untuk kertas dengan melibatkan 81 industri. Selain itu Indonesia juga merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia, posisi terakhir di peringkat ke-9 untuk industri pulp dan peringkat ke-6 untuk industri kertas.

Selain itu, peluang pasar dalam negeri masih terbuka, mengingat konsumsi kertas per kapita di Indonesia masih sangat rendah yakni 32,6 kg dibanding negara lainnya, antara lain USA 324kg, Belgia 295kg, Denmark 270kg, Kanada 250kg, Jepang 242kg, Singapura 180kg, Korea 160kg. Bahkan kita masih tertinggal dengan negeri jiran Malaysia dengan tingkat konsumsi kertas per kapita sebesar 106 kg.

“Saat ini kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada tahun 2020. Hal ini dapat menjadi potensi Indonesia, untuk dapat meningkatkan ekspor pulp dan kertas,” ungkap Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi pabrik PT OKI Pulp & Paper Mills (OKI Pulp & Paper).

Sejalan dengan peningkatan ekspor industri pulp dan kertas nasional, kehadiran unit Industri Asia Pulp & Paper (APP) – Sinar Mas, OKI Pulp & Paper yang berlokasi di Sumatera Selatan diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, dengan menyerap tenaga kerja sejumlah 3.500 karyawan langsung dan 15.000 karyawan tidak langsung yang sebagian besar berasal dari masyarakat Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pengoperasian pabrik baru OKI Pulp & Paper akan menyerap tenaga kerja dan mendatangkan devisa, karena APP berorientasi pada ekspor. Selain itu, pada Januari 2016 unit produksi APP – Sinar Mas ini juga telah mendapatkan fasilitas jalur hijau dengan tujuan untuk mempercepat proses dwelling time.

“Dengan nilai investasi mencapai Rp 40 triliun, OKI Pulp & Paper berpotensi menyumbang devisa sebesar USD 1,5 miliar/tahun,” ungkap Direktur OKI Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata.

Selain itu, pabrik yang direncanakan beroperasi akhir tahun 2016 ini, berkapasitas produksi sebesar 2 juta ton pulp dan 500 ribu ton kertas tissue. Dengan nilai ekspor tersebut, OKI Pulp & Paper akan meningkatkan ekspor Sumatera Selatan sebesar 32% dan pertumbuhan PDRB Sumatera Selatan sebesar 11%. Ini sekaligus sejalan dengan program hilirisasi industri yang diprogramkan oleh pemerintah pusat.

OKI Pulp & Paper berdiri di areal 1.700 hektar dan membangun infrastuktur pembangkit listrik berkapasitas 400-500 megawatt.

“OKI Pulp & Paper juga mengedepankan teknologi perintis yang bukan saja hemat energi tapi juga sangat ramah lingkungan karena memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari kulit kayu, menggunakan 100% bahan baku kayu yang berasal darihutan tanaman industri dan juga menghemat pemakaian air,” tambah Suhendra.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto mengungkap,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun