Mohon tunggu...
Herman Hasyim
Herman Hasyim Mohon Tunggu...

Wartawan bertanya "ada apa". Filosof bertanya "mengapa". Dan orang kreatif bertanya "apa jadinya bila".

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Forlan Takut Ditembak Densus 88

7 Oktober 2010   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:38 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_281811" align="alignleft" width="240" caption="Foto: www.picturesdepot.com"][/caption]

Diego Forlan mengecewakan 270 juta penduduk Indonesia. Dia yang diharap-harapkan datang, eh, malah tidak menunjukkan batang hidungnya. Padahal rombongan kesebelasan Uruguay dan officialnya sudah datang sejak kemarin.

Saya pun berusaha keras menelusuri sebab-musabab tidak datangnya Forlan ke Indonesia. Setelah melakukan salah sambung 178 kali, akhirnya saya berhasil tersambung dengan nomor telpon Forlan. Dia memberi saya kesempatan 5 menit untuk melakukan wawancara lewat telpon. Saya tidak protes meski cuma dijatah waktu 5 menit, sebab saya tahu betul, dia adalah orang yang sangat sibuk.

Selamat sore, Forlan. Ada kabar buruk apa hari ini?

Selamat sore juga, Bro. Tidak ada kabar buruk apa-apa, kecuali punggung saya yang diserbu panu. Tapi besok pasti sembuh kok, karena saya sudah mengontak seorang dokter kandungan yang ahli menangani panu.

Oh, rupanya Anda orang yang humoris. By the way, di mana posisi Anda sekarang?

Saya masih di tempat biasa. Nongkrong bersama teman-teman di pantai Wijk aan Zee sambil minum vodka.

Wijk aan Zee itu pasti tempat yang sangat indah di Spanyol.

Siapa bilang Wijk aan Zeeterletak di Spanyol?

Oh, bukan di Spanyol, ya? Ah, di manapun itu, sekarang kita ke pokok persoalan. Mengapa Anda batal berkunjung ke Indonesia?

Hahaha. Saya mohon maaf untuk itu. Sejujurnya saya dari awal sudah merencakana akan terbang ke negara imperealis Indonesia.

Indonesia bukan negara Imperealis!

Ups, sorry. Iya, maksud saya, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hahaha. Panjang sekali nama negara Anda.

Jadi, apa alasan Anda membatalkan kunjungan ke Indonesia?

Saya tidak berani ke Indonesia karena tidak mendapatkan jaminan keamanan dari pemerintah Indonesia.

Anda ini aneh. Bukankah TNI, Polri, bahkan Satpol PP dan Pramuka bersiaga untuk mengamankan Anda? Bahkan Presiden, Menteri Pemuda dan Olahraga serta Ketua Umum PSSI siap menyambut Anda. Kok Anda mengatakan Anda tidak mendapatkan jaminan keamanan?

Saya serius, Bro. Saya mendapatkan informasi dari sumber terpercaya bahwa saya akan ditangkap dan akan dihabisi oleh pemerintah Indonesia. Densus 88 siap menembak saya!

Waduh, kok jawaban Anda ngelantur banget sih? Memangnya Anda salah apa? Mana mungkin Densus 88 menembak Diego Forlan, seorang pemain terbaik Piala Dunia 2010?

Saya bukan Diego Forlan.

Lho, lantas Anda siapa?

Saya John Forlandha, aktivis RMS yang tinggal di Belanda!

Tut….tut….tut….

Pembicaraan langsung terputus. Wawancarapun selesai.

Rupanya, untuk kesekian kali, saya salah sambung lagi. Maaf banget, pembaca Kompasiana. Saya bersedia menerima hukuman apa saja atas kesalahan ini. Jangankan disuruh makan di warteg, disuruh makan di KFC pun saya bersedia demi menebus kesalahan saya ini. Saya serius lho!

Salam kompasiana!

Menteng, 7 Oktober 2010

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun