Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berawal dari Penyekapan, Saya Mencintai Dunia Organisasi

14 Mei 2020   12:43 Diperbarui: 14 Mei 2020   12:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari radarjogja.jawapos.com

Dahulu saya sempat berpikir dunia organisasi adalah sekumpulan orang yang hanya buang-buang waktunya untuk membicarakan hal yang tidak penting dan mengawang-awang. Mending  kerja nyata langsung dengan berwirausaha daripada berorganisasi. Pemikiran ini saya anut selama kurang lebih dua tahun selama jadi mahasiswa Universitas Hasanuddin.

Hingga di tahun ketiga, pandangan saya mulai berubah. Hal ini ditenggarai  penyekapan oleh dua orang tokoh mahasiswa yang cukup dikenal di kampusku. Ada intimidasi saat itu gara-gara pikir saya melihat sesuatu yang mereka lakukan di kampus. Padahal saya tidak lihat apa-apa. Justru karena ditekan-tekan gitu, saya malah curiga. Untung bisa kabur di subuh hari.

Saya menceritakan hal tersebut pada salah satu kawan yang saya percaya bisa kasih solusi. Niatnya pengen lapor ke teman-teman mahasiswa tapi anjuran teman mengatakan mending  mengurungkan niat saya.  Katanya sekalipun saya benar mengalami hal tersebut pasti tidak akan dipercaya mengingat orang itu lebih dikenal, lebih aktif, lebih berdedikasi.  Saya akan dianggap angin lalu saya.

Teman menganjurkan bahwa kejadian ini bisa dijadikan sebagai cambukan untuk mulai aktif organisasi. Jika mau dipercaya,  harus punya organisasi atau komunitas sehingga punya basis massa akan membela jika ada masalah yang mengganjal.

Maka mulailah saya belajar dan membaca buku buku pergerakan seperti buah pemikiran Soekarno, Muhammad Hatta, Karl Max, Sok Hoek Gie, buku-buku pengkaderan HMI dan buku-buku lainnya. Debut pertama organisasi mulai dari Koordinator Departemen Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Perkapalan, Sekertaris Koperasi Mahasiswa Teknik. Berlanjut lagi ke Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi (HIPMI PT), Indonesia Future Leader, Duta Transmania, Koalisi Lingkungan Hidup (KOPHI), UKM Baseball Softaball Unhas, Komunitas Kompasiana Kampus, SkholaTanpaBatas, Forum Lingkar Pena, UKM Keilmuan dan Penalaran Ilmiah dan masih beberapa lagi komunitas. Pokoknya kurang lebih 12 organisasi.  Dari sentimen organisasi hingga menjadi orang yang gemar berorganisasi.

Awalnya ada misi tersembunyi dibalik  berorganisasi tapi akhirnya berubah. Setelah dipikir-pikir bahwa kejadian penyekapan itu adalah adalah jalan bagi saya untuk mencintai dunia organisasi. Andaikan tidak ada kejadian penyekapan itu, pasti saya masih terkurung dengan pikiran primitif tentang organisasi.

Organisasi pada akhirnya mendidik saya untuk kedewasaan berpikir, kedewasaan dalam menyikapi dinamika konflik, berpikir kritis, melihat sesuatu dari beragam perspektif, dewasa menyikapi kritik dan saran, dan menyusun kerangka analogi berpikir. Gak jago-jago amat sih saya tapi setidaknya ada fondasi dasar.

Mungkin ada yang bertanya  bagaimana kelanjutan  saya dengan orang yang melakukan penyekapan. Saya sudah lupakan masalah itu, malah sekarang menjalin hubungan baik dan dia bahkan menjadi penasehat saya dalam menjalani karir. Kalau terbentur masalah, biasanya dia menjadi salah satu orang yang saya  minta pertimbangannya. Karirnya pun menanjak, mendapat berbagai penghargaan atas jasanya di Kementrian

Satu hal yang saya percaya bahwa jika  kita punya manajemen konflik yang baik maka sesuatu yang buruk bisa menjadi pemicu  menjadi pribadi yang lebih baik . Tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Lucu juga ya kalau dipikir-pikir, saya yang awalnya sentimen dan memandang remeh organisasi malah akhirnya terjun dan asyik menyelami dunia organisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun