Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hukum Rimba Sudah Berada di Tengah-tengah Kita

27 Januari 2012   03:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327630410605471421

Jika masyarakat sudah pesimis kepada siapa dia harus mengadu, dan jika kriminalitas dan pelanggaran hak -hak dasar masyarakat semakin meluas tanpa bisa dikendalikan, maka  lihatlah  : "Hukum rimba sudah berada di tengah-tengah kita". Siapa yang kuat ( terutama jabatan atau finansial ) itulah yang akan menggenggam kemenangan. Akhir-akhir ini banyak pemberitaan yang tidak mengenakkan hati dan membuat suasana kedamain terusik. Pemerkosaan di angkot, penculikan ibu hamil, kecelakaan lalu lintas, dan yang paling hangat adalah kasus Xenia maut yang menewaskan 9 orang.  Belum lagi kasus-kasus pembunuhan, perampokan, dan kriminalitas lainnya yang penyelesaiannya amat jarang mendapatkan hasil tuntas dan adil, sehingga semakin menimbulkan sikap pesimis dan ketakutan yang melanda banyak orang. Penanganan kasus-kasus kriminalitas seharusnya tidak cukup dengan menindak para pelaku, namun perlu juga diantisipasi permasalahan apa sebenarnya sehingga kasus-kasus kriminalitas saat ini semakin meluas di kalangan masyarakat. Pemecahan yang tidak hanya mengobati akibat, namun tindakan preventif dan sistem keamanan yang rapuh perlu diperbaiki. Dan ini seharusnya menjadi perhatian para perjabat yang telah diberi wewenang oleh rakyat untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban bermasyarakat, baik itu lembaga eksekutif ( Pemerintah ), legislatif ( DPR dan MPR ), dan yudikatif ( hakim, jaksa, polisi ). Bahkan dalam prakteknya, setiap penyelesaian hukum  dan untuk mendapatkan keadilan harus diperas oleh penegak hukum jika ingin diproses kasusnya.  Sementara jika pelaku seorang pejabat atau berkelimpahan uang, dengan mudahnya memainkan hukum agar sidang pengadilan menguntungkan bahkan membebaskannya. Sesuatu yang sudah menjadi fenomena hukum di negeri ini. Dan sekarang hasilnya, hukum rimba hampir sering kita lihat dan dengar di sekitar kita. Polisi nyaris tak berdaya mencegah kriminalitas yang sering tiba-tiba menghenyakkan hati kita.  Miris. Banyak hal yang selalu dinilai dengan uang terlebih dahulu. DPR bekerja jika pekerjaannya bisa diproyekkan, Pemerintah terkadang jauh-jauh hari sudah memikirkan bagaimana caranya menang pemilu periode selanjutnya. Masyarakat yang kaya banyak yang tak peduli dengan masyarakat yang lain yang membutuhkan. Keegoisan tumbuh di mana-mana. Sampai-sampai ada temen buat status facebook "Naik motor takut motornya ilang, naik KRL kecopetan, naik angkot diperkosa, naik busway di lecehin, jalan kaki ditabrak mobil.. Inilah Indonesia. Indonesia tanah airku." Tanpa bisa dipungkiri, ketakutan masyarakat untuk bepergian setelah berbagai peristiwa itu sangat tinggi.Kemana lagi rasa aman itu akan kita tagihkan kalau tidak kepada Bapak-bapak pengembang amanah rakyat. Sebab kalian dibiayai dan hidup dari iuran pajak kami, dan kekayaan alam di negeri ini yang harus dikelola untuk kehidupan semua warga. Inilah Indonesiaku, negeriku saat ini. Semoga bapak-bapak yang memegang amanah tidak hanya memikirkan pemenangan pemilu ke depan, dan juga menumpuk kemewahan di atas penderitaan rakyat yang sering diatasnamakan dalam setiap pidato-pidatonya. * **

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun