Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Marahnya Merah

12 Agustus 2017   15:19 Diperbarui: 12 Agustus 2017   15:25 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gayahidup.republika.co.id

Ketika aparat tak kunjung menemukan sepeda motornya yang hilang, Arya sangat geram. Dadanya bergemuruh, seperti gunung yang ingin memuntahkan lahar panas. Ia sangat marah. Ini kali ke dua sepeda motornya raib digasak pencuri. Dan, dua kali pula usaha pencariannya tak membuahkan hasil.

"Bedebah!. Pencuri itu harus diberi pelajaran!"  batinnya dengan raut muka memerah.

Di sebuah warung kopi tempat Arya biasa berkumpul, ia berkata pada teman-temannya.

"Kawan-kawan, sudah banyak korban pencurian di kampung kita. Kita tak boleh tinggal diam. Kita harus buat pencuri itu jera. Jika nanti ada yang memergoki dia kembali beraksi, kita semua harus bergerak. Siaap?"

"Siaap!", teman-temannya menyambut dengan pekikan dan kepalan tangan ke atas.

"Kita harus tangkap pencuri itu dan jangan dulu dilaporkan ke aparat."

 "Lalu apa  rencanamu, Arya?" tanya Wawan yang juga pernah kehilangan ayam jago peliharaannya.

"Memberinya pelajaran. Kalau perlu kita  kirim pencuri itu ke neraka."

"Jangan gegabah, Arya. Itu namanya main hakim sendiri. Serahkan saja pada yang berwajib." timpal Sandi, mengingatkan.

"Persetan! Apa kita akan terus membiarkan dan menunggu barang-barang milik kita  disikat habis? Jangan berharap banyak pada aparat, karena untuk itu juga perlu uang. Kalau perlu kita selesaikan semua ini dengan tangan kita sendir."

"Betul.. setuju.. " sahut beberapa orang hampir serempak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun