Ini adalah agenda sistemik yang penuh dengan kaidah intelektual. Maka desakan untuk percepatan pengesahan UU Omnibus Law semakin menguat. Pada posisi ini, oligarki dan investor yang membabat habis SDA negeri ini akan semakin masif atas nama investasi untuk mengembalikan kejayaan ekonomi pasca bencana covid-19 ini. Siapa oligarki dan investor yang dimaksud?, tentu jawabannya adalah negara sang pemilik virus Corona itu sendiri. Maka masuklah teori ketergantungan dalam celah ini. Begitulah siklus ini disetting, hanya saja kita terlalu tergiur dengan langkah pragmatis melalui Omnibus Law ini. Keadaan yang terdesak ini semakin membuat rasionalitas itu menjadi hilang, maka gerakan yang kita lakukan menjadi tidak bersenyawa dengan masa depan rakyat. Langkah seperti ini menjadi seperti keuntungan semu untuk kita, sementara sang investor akan mendapatkan keuntungan permanen beserta misi lainnya yang memboncengi investasi tersebut. Situasi ini akan membuat negeri ini akan tidak memiliki daya dan energi yang cukup menhadapi pasukan oligarki, sehingga kedepannya ketergantungan kita kepada Cina semakin tidak bisa dilepas, pada saat itulah mereka akan menguasai kita secara mendalam. Maka pada saat itu pula semangat Cina untuk menguasai dunia semakin terbuka dan tak terbendung.