Komunitas Wara Wiri Mengajar, bersama dengan Komunitas Riset Publik Indonesia dan Mapala Sanupala, merupakan sebuah langkah yang sangat positif dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam isu-isu lingkungan hidup yang semakin mendesak.
Kegiatan Dialog Peradaban Qiu yang diselenggarakan olehPertama-tama, kolaborasi antara ketiga komunitas tersebut menunjukkan semangat kerjasama lintas sektor dalam menjawab tantangan lingkungan hidup. Dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda, diskusi tersebut dapat memberikan sudut pandang yang komprehensif dan solusi-solusi yang inovatif.
Kemudian, tema pembahasan yang dipilih, yaitu "Etika Lingkungan, Sungai Cisadane sebagai Penyanggah Kehidupan," sangat relevan dan menarik perhatian. Sungai Cisadane merupakan aset alam yang penting bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, dan pembahasan tentang bagaimana menjaga kelestarian sungai tersebut dari sudut pandang etika lingkungan merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam.
Lokasi pelaksanaan kegiatan di Perpustakaan Mini Taman Eco Park Kota Tangerang juga memberikan nilai tambah, karena tempat yang ramah lingkungan seperti ini menguatkan pesan yang ingin disampaikan dalam dialog tersebut.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih banyak lagi dialog, kolaborasi, dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan hidup. Semoga hasil dari diskusi ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi contoh inspiratif bagi komunitas-komunitas lainnya untuk turut berkontribusi dalam melindungi bumi kita bersama.