Mohon tunggu...
Heribertus
Heribertus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Masyarakat Menolak Perkebunan Kelapa Sawit

19 September 2018   15:55 Diperbarui: 19 September 2018   17:43 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#botong#kualanhulu dokpri

Masyarakat desa Kualan Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat menolak dengan tegas hadirnya perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan. Masyarakat tidak hanya menolak tanpa alasan, namun masyarakat sadar akan kelestarian alam. Karena sudah banyak tokoh-tokoh gereja dan para mahasiswa sudah pernah ke Desa Kualan Hulu yang bisa menikmati alam yang masih belum dirusak dan sungai yang masih jernih. Banyak pesan dan kesan yang disampaikan ke masyarakat untuk  menjaga kelestarian hutan dan sungai, agar tidak dirusak oleh oknum-oknum yang ingin mengambil kekayaan alam disana. Oleh karena itu muncul rasa kecintaan akan lingkungan dalam diri masyarakat untuk mempertahankan alam dari pengusaha-pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk membuka lahan disana. Namun tidak semudah yang mereka bayangkan, mereka disambut dan dilayani tapi masyarakat tidak mau terpengaruh oleh tawaran-tawaran yang mereka tawarkan kepada masyarakat.

Bapak Yulius sedan selaku Kepala Desa pernah mengatakan bahwa "orang-orang perusahaan pernah menelpon saya untuk diadakannya rapat kecil di restoran yang ada di Pontianak. Setelah lama berargumen, dari pihak perusahaan ini menawarkan uang sebesar Rp. 500.000.000 yang diletakan di dalam koper dengan alasan untuk menyerahkan desa Kualan Hulu kepada perusahaan. Sontak saya mengatakan dengan tegas TANAH KAMI DI KUALAN HULU TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN, ITU ADALAH ASET BERHARGA DESA KAMI!!!" ujar Pak Kades. Kades Kualan Hulu sering di undang oleh pengusaha bauksit maupun kelapa sawit ke restoran bila beliau sedang di Pontianak namun beliau sering menolak dengan mentah-mentah tawaran itu. Beliau sangat anti dengan namanya perusahaan kelapa sawit maupun bauksit.

Belau juga merupakan tokoh yang mengajak masyarakat untuk mencintai alam dan menolak perusahaan maupun PETI (Pertambangan Emas Ilegal). Masyarakat mulai banyak yang sadar akan pentingnya menjaga alam bagi anak dan cucu kelak. Walau banyak intimidasi dari beberapa pihak yang mendukung masuknya perusahaan, tapi beliau tetap berpegang teguh akan kelestarian alam. Tidak hanya masyarakat yang mendukung kelastarian alam akan tetapi remaja-remaja disana juga mendukung dan mengadakan gerakan-gerakan yang bertujuan untuk kelestarian alam. Walau mereka bukan dari komunitas apapun mereka semangat untuk menjaga dan melestarikan alam. selogan dari remaja yaitu "Botong mesah narusak" dalam bahasa setempat yang artinya "Botong jangan dirusak" harapan dari remaja-remaja disana. Mereka juga membuat yel-yel yang bertujuan untuk melestarikan alam dan penyemangat begi generasi muda.

"Anak kualan sekayok masih punya janji

Semangat muda ya punya harga diri

Jangan rusak alam, cinta sesama

Tekun belajar tak lupa berdoa"

Harapan dari masyarakat dan remaja disana yaitu "tolong Botong kami jangan dirusak, agar anak cucu kita masih bisa menikmati indahnya pemandangan alam yang masih bagus dan air yang masi jernih" ujar masyarakat dan remaja di Desa Kualan Hulu atau yang sering disebut Botong itu. Mungkn dunia ini kelak akan lupa betapa indahnya alam. Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun