Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Persaudaraan, dan Hilangnya Egoisme

9 April 2022   15:39 Diperbarui: 9 April 2022   15:40 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kompas.com

Semua orang sepakat bahwa Ramadan merupakan bulan yang spesial. Di bulan ini semua orang berlomba memperbanyak perbuatan baik, untuk mendapatkan pahala dan berkah. Meski masih ada segelintir orang yang masih mengabaikannya. Namun jumlahnya mungkin sedikit. Masih lebih banyak mereka yang menebar kebaikan. Kenapa kebaikan banyak terjadi di bulan suci? Kenapa di bulan biasa, terkesan banyak sekali perilaku menyesatkan terjadi? Antar sesama bisa saling menebar kebencian, bahkan saling provokasi dan mengancam.

Puasa menuntut semua umat muslim untuk saling mengendalikan hawa nafsu. Puasa menuntut semuanya mengendalikan amarah dan bibit kebencian di dalam dirinya. Barang siapa tetap melakuakn perbuatan negatif, ada penjelasan puasanya hanyalah sia-sia. Dan semua orang mengamini hal tersebut. Ini artinya, ada sebuah kesadaran bersama di tingkat masyarakat. Bahwa saling menebar kebaikan akan mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.

Kenapa perilaku yang sama terkadang sulit dilakukan di hari biasa? Untuk itulah mari kita introspeksi. Mari kita merenungkan bersama, bahwa negeri ini pada dasarnya butuh generasi yang bisa saling merangkul, bukan generasi yang saling memukul. Negeri ini butuh generasi yang bisa menginspirasi, bukan generasi yang suka caci maki dan menghakimi.

Dan Ramadan mengajarkan pentingnya untuk menjaga persaudaraan dan toleransi. Ketika Ramadan banyak sekali kita temukan aktifitas saling berbagi, tanpa memandang apa latar belakangnya. Salah satunya contohnya adalah berbagi makanan untuk berbuka atau sahur. Dan aktifitas berbagi makanan ini tidak hanya terjadi di masjid, tapi juga di berbagai tempat lainnya. Bahkan di pinggir jalan pun juga pernah kita lihat.

Puasa tidak sekedar menahan lapar. Tapi juga merupakan bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa mengajarkan kita untuk berbagi kebersamaan kepada fakir miskin. Ini menunjukkan bentuk kebersamaan dan persaudaraan antar sesama. Allah SWT berfirman, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al-Ma'un: 1-7)."

Orang yang beragama, semestinya bisa saling menggembirakan. Karena menggembirakan itu adalah bagian dari ibadah. Saling menggembirakan ini pada dasarnya juga merupakan bagian dari perilaku masyarakat Indonesia. Yang kaya membangu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, atau karena faktor lain, aktifitas saling membantu bisa dilakukan. Mari hilangkan egoisme dalam diri, yang bisa mengikis persahabatan dan persaudaraan. Mari hilangkan bibit kebencian yang bisa memicu terjadinya konflik.

Indonesia adalah negara dengan keragaman suku, agama, budaya dan bahasa. Hidup berdampingan dalam keberagaman semestinya sudah bukan hal baru bagi kita. Jika di era yang serba modern ini masih ada pihak yang mempersoalkan perbedaan, mereka perlu belajar tentang Indonesia. Dan persoalan perbedaan itu tidak bisa dilepaskan dari masifnya provokasi radikalisme, yang bisa membuat masyarakat meninggalkan latar belakangnya. Semoga di bulan suci Ramadan ini, bisa jadi ajang introspeksi dan mengembalikan kita semua ke jalur yang semestinya. Yang menghargai kemanusiaan, persaudaraan dan perdamaian. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun