Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nusantara dan Jatidiri Indonesia

29 Januari 2022   10:41 Diperbarui: 29 Januari 2022   10:48 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
toleransi - geotimes.id

Presiden Soekarno pernah mengatakan, "Kalau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kalau jadi Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau jadi Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat budaya Nusantara yang (kaya raya) ini".

Apa yang bisa kita jadikan pembelajaran dari pernyataan diatas? Jadilah diri sendiri. Jadilah pribadi yang berasal dari budaya kita sendiri. Sebagai orang Indonesia, maka berkepribadianlah sebagai orang Indonesia. Bung Karno menegaskan adat budaya Nusantara yang kaya raya. Ya, jauh sebelum berdiri Indonesia, Nusantara ini memang mempunyai adat budaya yang beragama. Dan keberagaman itu bisa kita saksikan hingga saat ini.

Indonesia memang merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Ribuan suku yang tersebar dari Aceh hingga Papua, tinggal di berbagai pulau-pulau yang berbeda. 

Latar belakagn yang berbeda itu, masih tetap bisa bersatu dalam negara yang bernama Indonesia. Apapaun sukunya, tetap Indonesia. Apapun agamanya tetap Indonesia. 

Dan Nusantara adalah bagian dari budaya keberagaman tersebut, yang memandang perbedaan sebagai anugerah, bukan sebagai ancaman. Karena itu pula semboyan bhinneka tunggal ika masih relevan hingga saat ini.

Budaya nusantara yang beragam itu merupakan jatidiri dari Indonesia. Nilai-nilai agama yang beragam tersebut, pada dasarnya juga bisa saling bersinergi dengan adat istiadat yang ada. Masih ingatkah video viral seseorang yang menendang sesajen di gunung Semeru beberapa waktu lalu? 

Sesajen merupakan bagian dari tradisi masyarakat Hindu. Bukan bermaksud untuk menyekutukan Tuhan atau yang lainnya. Sebagai seorang muslim, kita tidak bisa menganggap tradisi tersebut sebagai sebuah kesalahan karena dalam Islam tidak mengenal sesajen. Pemuda tersebut akhirnya harus berhadapan dengan hukum.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus tumbuh menjadi generasi yang cerdas, generasi yang tidak lupa sejarah. Sejarah Nusantara mengajarkan tentang toleransi, kemanusiaan dan persatuan.

Ajaran itu kemudian dilanjutkan oleh para pendiri bangsa. Dan kita, sebagai generasi yang hidup di era milenial, di era perkembangan informasi berkembang begitu pesat, harus bisa melihat sebuat informasi secara utuh.

Jangan tumbuh menjadi generasi pembenci, yang mudah membenci apa saja hanya karena berbeda. Di era sekarang ini, kebencian begitu mudah disulut karena sentimen provokasi di media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun