Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Awal, Indonesia Menjunjung Tinggi Semangat Persatuan

14 Desember 2019   20:44 Diperbarui: 14 Desember 2019   20:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Indonesia - tribunnews.com

Sejak dari awal berdiri, Indonesia selalu mengedepankan semangat persatuan. Bahkan sejak sebelum adanya negeri ini, masyarakat yang terdiri dari berbagai suku-suku ini, juga sangat menjunjung tinggi persatuan. Di era kerajaan Majapahit misalnya, patih Gajah Mada sudah pernah melontarkan konsep persatuan melalui sumpah Palapa. Semangat hal yang sama juga mengalir di era kemerdekaan. Ketika penjajah terus melontarkan politik belah bambu, masyarakat sulit untuk bersatu hingga terjajah sampai ratusan tahun., Namun ketika masyarakat sadar dan memutuskan untuk bersatu, maka kemerdekaan bisa diraih dan dirasakan hingga saat ini.

Semangat yang sama juga diadopsi ketika reformasi. Karena persatuan mahasiswa dari berbagai penjuru, berhasil menurunkan rezim orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Dan masih banyak contoh lagi yang bisa kita jadikan pembelajaran. Bukan berlebihan kalau sampai ada pepatah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Karena itu pula Indonesia yang terdiri dengan banyak pulau, banyak suku, budaya dan keanekaragaman di dalamnya, mengusung konsep negara kesatuan republik Indonesia.

Konsep negara kesatuan inilah yang coba terus dipertahankan saat ini. Namun, seiring perkembangan zaman, ada saja pihak-pihak yang tidak ingin masyarakat Indonesia, guyub dan rukun. Ada saja pihak-pihak yang berusaha mempersoalkan konsep Pancasila dan negara kesatuan republik Indonesia. Konsep tersebut dianggap sudah usang dan tidak sesuai dengan kondisi yang ada sekarang ini. Mereka ternyata ingin membawa pemahaman baru., Yaitu paham khilafah. Padahal, konsep ini tidak ada satupun negara yang mengadopsi. Kecuali kelompok ISIS yang sempat berkuasa di Iraq dan Syiria, pernah mengadopsi konsep ini.

Apa jadinya jika Indonesia menjadi khilafah? Indonesia bukanlah negara yang mengedepankan kekerasan. Indonesia adalah negara yang sangat santun. Indonesia adalah negara yang sangat menghargai keberagaman. Dari awal, Indonesia telah menjunjung tinggi semangat persatuan. Dari awal Indonesia telah memiliki sifat merangkul, bukan memukul pendatang atapun perbedaan. Semengat ini nampanya tidak pernah dilihat oleh pihak-pihak yang selalu menebar kebencian. Semangat menjunjung tinggi persatuan ini, justru dirusak dengan banyaknya pesan kebencian, intoleransi dan propaganda radikalisme.

Pesan-pesan positif harus terus disuarakan, agar pesan negative tidak mendominasi. Pesan menyejukkan harus terus diperbanyak, agar masyarakat tidak mudah marah, hanya karena provokasi yang tidak jelas kebenarannya. Kita harus bisa melihat segala sesuatunya secara utuh. Cek riceklah setiap informasi yang ada. Disinilah kita penting membiasakan literasi. Karena dengan mengedepankan literasi, kita akan tidak mudah percaya terhadap setiap informasi, karena selalu dicek kebenarannya.

Jika menjaga semangat persatuan adalah karakter dari Indonesia, kenapa sebagian warga negara Indonesia masih ada yang suka menebar kebencian? Kenapa masih ada provokasi yang berujung pada konflik? Mari kita introspeksi. Jangalah keluar dari jati diri kita sebagai masyarakat yang sangat mengedepankan persatuan. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun