Di usiaku yang sudah separuh baya.... aku bersyukur masih diberi kesempatan merawat dan menyayangi ibu yang alhamdulillah masih sehat.
Bila melihat raut wajah ibu yang menuai teringat kembali masa-masa lalu kami yang penuh kenangan manis dan kenangan indah.
Ayah dan ibuku adalah guru yang tidak lelah membagi ilmu untuk anak-anak didiknya dan merasa bahagia apabila mereka telah "berhasil" menjadi orang sukses.
Ayah dan ibu juga sukses mendidik kami menjadi sarjana, menikah, memiliki anak-anak dan tugas mulia.
Salah satu kenangan manis yang terekam dalam memorikuÂ
Waktu itu aku masih SD dan diajak main oleh temanku yang rumahnya dekat Bandara. Kami ke rumah temanku jalan kaki. Setelah puas main, aku pulang jalan kaki sendirian. Pas di pertigaan jalan.... aku bingung milih jalan yang mana... Yang ke arah barat ada rumah yang punya ajing banyak, ke arah timur jelas itu bukan jalan ke rumahku, ke sebelah selatan jalan ke tempat lain.... Mau minta tolong... tidak ada orang lewat, mau balik ke rumah teman... sudah lumayan jauh... Sekitar 10 menit aku terdiam di persimpangan di tengah panas terik matahari, mana lapar dan haus. Tiba-tiba aku lihat  seorang kenalan ibu keluar dari salah satu rumah itu dan menyapakuÂ
T (teman ibuku). S (saya)
T : "Tin... (nama panggilanku) ngapain di jalan ini siang-siang begini ?"
S : "Anu bu... saya mau pulang... tapi lupa jalan... setau saya musti ke arah barat, tapi takut ada yang punya anjing, tante"
T : "Olahah tin... kasihan kamu, ayuk masuk rumah tante dulu, nanti tante telpon ibumu. Ibumu pasti cemas, karena kamu belum pulang"
S : " Ibu tahu kalo saya main ke rumah teman sepulang sekolah koq tan, tapi ibu tidak tau kalo aku lupa jalan pulang"